"Kamu makan siangnya sendirian saja?" Melihat Gendari yang hanya menganggukkan kepala, keringat dingin pun mulai membasahi sekujur tubuh Alan.
"Kamu bawa bekal apa?" tanya Alan sembari mendudukkan tubuhnya di samping Gendari.
"Hari ini Bunda bawain saya nasi putih, sayur oseng buncis, ayam goreng, pisang Ambon dan susu rasa cokelat, Kak."
"Empat sehat lima sempurna sekali bekalnya," komentar Alan yang hanya dibalas senyuman oleh Gendari.
Setelah menyilakan kebisuan menguar di antara keduanya, "Hmmm... kalau saya makan siang di sini juga, kamu keberatan nggak?" Alan bertanya dengan Gendari yang sejak tadi hanya diam saja itu.
"Oh, boleh-boleh kok, Kak," jawab Gendari yang kemudian malah menawarkan bekal makan siangnya.
"Dengan senang hati kalau diperbolehkan," sambut Alan yang pada akhirnya mendapat setengah porsi dari bekal Gendari.
"Rasa masakan Bunda kamu juara banget." Entah keberanian dari mana, Alan pun mengatakan bahwa dirinya ingin merasakan masakan Bundanya Gendari lagi.
Selengkapnya di Storial ya!
.
.
.
Kak Rurs with💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Kala & Rasa ✔️ (Sudah Terbit)
Ficção GeralLabirin Kala & Rasa "Mengisolasi nostalgia, mendegradasi cela dan mengekspansi karsa" Gendari berpikir bahwa mengabadikan kegagalan kisah cintanya di dalam novel adalah cara terbaik agar dirinya bisa berpaling dari Akalanka Bachtiar dan semua hal ya...