“Seharusnya saya yang ke tempat Pak Hugo, nih,” ucap Alan setelah keduanya duduk di sofa yang saling berhadapan.
“Sekalian berlibur bersama dengan istri dan anak, ya?” tanggap Hugo yang dibalas dengan anggukkan mantap oleh sang lawan bicara.
“Dari sejumlah kota di Indonesia, entah mengapa, mereka paling suka jalan-jalan ke Bogor loh, Pak.”
“Wah, kalau begitu, mereka sama persis dengan asisten baru saya, ya.” Hugo kemudian menceritakan bahwa Gendari sangat menyukai suasana kota Bogor. “Selain itu, Gendari adalah penggila soto mie Bogor yang kalau menurut saya itu adalah soto risol.”
Melihat binar bahagia yang terpancar dari mata Hugo serta bibir yang tidak juga berhenti melengkungkan senyum, “Pastinya Pak Hugo bahagia sekali memiliki asisten dosen seperti Gendari,” ujar Alan dengan perasaan yang semakin tidak karuan saat melihat Hugo mengangguk-anggukkan kepala dengan tawa yang begitu lepas.
“Sesungguhnya, saya sedang bertanya-tanya. Sebahagia apa pria yang nantinya jadi suaminya Gendari? Soalnya saya yang baru jadi atasannya selama dua pekan ini saja sudah dibuat tertawa setiap saat.” Kali ini, Alanlah yang mengiakan ucapan tersebut dengan anggukkan kepala.
“Kira-kira ada niatan untuk mengubah hubungan profesional menjadi personal nggak nih, Pak Hugo?”
“Hahaha… kalau saya ditanya soal niat, tentu saja ada. Tapi untuk mewujudkannya, sepertinya saya harus belajar dulu sama Pak Rizal.” Meskipun terlihat tertawa bersama sang tamu, sebenarnya Alan sangat menentang keinginan tersebut.Selengkapnya bisa dibaca di akun Storial Kak Rurs yaa😘💞💜
.
.
.
Kak Rurs with💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Kala & Rasa ✔️ (Sudah Terbit)
General FictionLabirin Kala & Rasa "Mengisolasi nostalgia, mendegradasi cela dan mengekspansi karsa" Gendari berpikir bahwa mengabadikan kegagalan kisah cintanya di dalam novel adalah cara terbaik agar dirinya bisa berpaling dari Akalanka Bachtiar dan semua hal ya...