Jam baru menunjukkan pukul 7.15 tapi Hugo sudah sampai di ruangannya. Bukan untuk bersiap mengajar apalagi untuk menghadari rapat penting. Melainkan karena dia ingin mencari sedikit informasi tentang Gendari dari para mahasiswinya. Berhubung para leGENDARIst yang dikenalnya itu hanya memiliki waktu kosong di pagi hari, maka di sinilah dia sekarang. Memasang wajah setenang mungkin dengan otak yang terus saja menyusun kata-kata agar dirinya tidak terlihat sedang mengulik kehidupan pribadi sang penulis berambut keriting itu.
Tidak perlu menunggu lama, bunyi ketukan pintu yang disusul dengan suara lembut Clarine pun tertangkap oleh indera pendengaran Hugo. "Selamat pagi, Pak Hugo," sapa Jojo yang kemudian diikuti oleh Clarine dan Ratih.
"Selamat pagi," balas Hugo lalu menyuruh ketiganya untuk menutup pintu dan juga duduk di sofa.
"Baik, Pak," jawab Ratih sebelum dia menutup pintu dan ikut duduk bergabung dengan kedua temannya.
"Seperti yang sudah saya katakan kemarin sore, tujuan saya memanggil kalian tak lain untuk mendengar pendapat soal kemampuan Gendari dalam mengajar." Hugo kemudian meminta Clarine untuk menjawab pertanyaan terlebih dahulu.
Lanjutannya ada di akun storial Kak Rurs, ya!
Update setiap Selasa dan Sabtu.
.
.
.
Kak Rurs with
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin Kala & Rasa ✔️ (Sudah Terbit)
General FictionLabirin Kala & Rasa "Mengisolasi nostalgia, mendegradasi cela dan mengekspansi karsa" Gendari berpikir bahwa mengabadikan kegagalan kisah cintanya di dalam novel adalah cara terbaik agar dirinya bisa berpaling dari Akalanka Bachtiar dan semua hal ya...
