| Aku Bukan Untuk Mu - Rossa |
Haii Akhirnya aku update lagi
Yang udah baca vote dong biar aku semangat untuk up
Selamat malam sabtuu🧡
Lupp buat yang baca semoga kita selalu diberikan kesehatan 🥰
Mari membaca
Kadang aku berfikir pertemuan kita
selain karena takdir juga
sebuah kesialan
untukku.Hari yang dinantikan telah tiba di dukung oleh cuaca cerah pagi ini siswa siswi kelas sepuluh mengikuti kegiatan belajar tennis lapangan. Di pandu oleh pengurus osis bagian minat dan bakat serta dilatih oleh guru khusus di bidangnya.
Jumlah murid di setiap kelasnya ada dua puluh lima ada tiga jurusan yang mengikuti jadi total saat ini ada tujuh puluh lima orang dan ditambah tujuh panitia dan tiga orang pelatih.
Mereka sudah menghabiskan waktu selama satu jam sisa tiga puluh menit lagi dan pelatih memutuskan untuk membuat pertandingan dengan ketentuan satu tim terdiri dari satu laki-laki dan perempuan.
Buru-buru Adva langsung menggandeng Sheza agar mereka bisa menjadi satu tim lalu Naresh dengan Radka yang selalu bersama tak terpisahkan dan Haiden bersama Elia karena setiap tim wajib satu kelas mereka.
Pertandingan sangat seru tim demi tim bertanding dengan semangat dan mendapatkan dukungan dari masing-masing kelas mereka. Pertandingan pertama diaawli oleh Vicky dan Mona dari kelas Bahasa melawan kelas Ips.
Permainan ini dimenangkan oleh kelas Ips dan selanjutnya kelas Bahasa melawan kelas Ipa yang diwakili oleh Adva dengan Sheza dan lawan mereka Naresh dengan Radka.
Mereka sudah mulai pemanasan dan bagi tim yang menang mereka akan mendapatkan tambahan nilai olahraga mereka.
"Sorry ya She kalau pertandingan ini lo yang kalah" ucap Radka sambil pemanasan.
"We will see later" kata Sheza yang sedang membenahi senar raketnya.
Wasit langsung meniup peluit dan dimulai lah pertandingan ini. Saat ini posisi kelas Ipa menduduki pemenang paling banyak sedangkan kelas Ips dan Bahasa mereka seimbang.
Ketika wasit telah meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir dan diumumkan bahwa pemenangnya adalah Adva dan Sheza. Kelas Bahasa langsung bersorak ria begitu juga dengan Adva dan Sheza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai and She
Teen Fiction"Hidup terus berjalan walaupun aku menginginkannya berhenti." -Sheza Anniken Finley- "Hidupku akan lebih menyenangkan bila kita berani mencoret kertas putih dan memberikan warna yang begitu bermakna" -Xaquille Haiden Jahziel- Kita masih muda bermimp...