| Film Out - BTS |
Selamat malam semuanya yang membaca
Langsung baca cerita ini aja ya
Mulai minggu depan bakalan update seminggu dua kali 🥰
Hari apa ya enaknya 🤔
Komen aja ya
Selamat membaca 🧡
Sepertinya akan namun aku
masih ragu🙂****
Pagi-pagi sekali Haiden sudah bangun karena perutnya terasa nyeri akibat sudah dua hari ini dia tidak makan. Ketika dia keluar dari kamar dan hendak mengambil obat di ruang keluarga Haiden tidak sengaja mendengar pertengkaran orang tuanya.
Samar-samar dia mendengar bahwa ibunya sudah tidak tahan dengan perlakuan ayahnya dan bahkan keluar kata-kata yang tidak ingin di dengar oleh Haiden. Tiba-tiba tangannya di tarik oleh Kaivan kakaknya menuju kamar Haiden. Sampai kamar Kaivan merebahkan tubuhnya di ranjang kasur Haiden dan memejamkan matanya. Haiden duduk di samping kakaknya itu dan memandangi tubuhnya kakaknya.
Karena Kaivan yang sangat sibuk dan jarang dirumah membuat Haiden tidak dapat bertemu atau melihat Kaivan. Jika Kaivan sudah pulang Haiden pasti sudah tidur dan jika Haiden bangun Kaivan sudah pergi untuk kuliah ataupun kerja membantu ayahnya di perusahaan. Haiden memandangi tubuh Kaivan yang begitu kurus dan terlihat bahwa dia tidak merawat tubuhnya sama sekali.
Ponsel Kaivan berdering dan membuatnya bangun dan mengangkat panggilan telepon. Dia langsung bangkit dari tidurnya karena ada kendala di perusahaan dan menelpon ayahnya untuk segera bersiap-siap ke kantor padahal mereka satu rumah. Namun sebelum pergi Kaivan memandangi adik laki-lakinya itu dan menepuk pundaknya.
"Makasih udah ijinin gue tidur disini sebentar. Lo sekolah yang rajin" ujar Kaivan dan meninggalkan Haiden.
Merasakan seperti ada yang aneh dari sikap Kaivan namun Haiden tidak mengerti karena hubungan mereka tidak dekat dan Haiden selalu menjaga jarak dari Kaivan karena dia merasa ayahnya lebih menyayangi Kaivan ketimbang dirinya dan adiknya Fara.
Kadang kita memang merasa lebih menderita ketimbang orang lain namun sebenarnya masih ada yang lebih menderita dari pada kita dan maka dari itu kita wajib bersyukur.
Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh Haiden masih dirumah bahkan belum memakai seragam sekolah. Buru-buru dirinya berangkat sambil mengancingkan baju dan memilih membawa motor agar cepat sampai di sekolah.
Butuh waktu dua puluh lima menit untuk sampai di sekolah untung saja gerbang masih dibuka. Ketika Haiden melepas helmnya dan melihat ke arah kaca dirinya sadar bahwa dia tidak memakai jas dan belum memakai dasi. Sambil berjalan ke arah kelasnya Haiden sibuk memakai dasi sampai tidak sadar dan menabrak seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai and She
Teen Fiction"Hidup terus berjalan walaupun aku menginginkannya berhenti." -Sheza Anniken Finley- "Hidupku akan lebih menyenangkan bila kita berani mencoret kertas putih dan memberikan warna yang begitu bermakna" -Xaquille Haiden Jahziel- Kita masih muda bermimp...