Hayyy udah lama aku ga upload lagi
Udah 6 bulan cerita Hai and She liburrWelcome backkk readmeel👋
Hehe yang baca jangan lupa vote oghey 🖤
Yang udah kangen komen disini yaaa👇
"Mana paham aku, skenario tuhan begitu indah sampai aku hanya mengikuti dengan khidmat tanpa mengeluhkan apapun" - Sheza Anniken Finley
Baru pertama kali dirinya mendapat tamu yang tidak disangkanya dan dia mempersilakan tamu tersebut untuk masuk kerumahnya. Dengan hati-hati Sheza memberikan secangkir teh jasmine hangat kesukaannya dan juga dia sajikan kepada Haiden dan langsung diminumnya. Haiden tidak langsung bicara dirinya hanya termenung dan Sheza pun hanya diam tidak memiliki keberanian untuk berbicara. Dilihatnya Haiden seperti tampak punya segudang masalah namun belum bisa dibagikan kepada siapapun dan dirinya tidak berhak bertanya ataupun ikut campur dalam kehidupan Haiden.
"Gue pengen nyerah" terlontar kata dari mulut Haiden dan membuat Sheza menatap Haiden bagaimana bisa laki-laki yang terkenal dingin ini begitu putus asa bahkan semangat hidupnya bisa dikatakan sudah hilang. Ditenangkannya dengan duduk di samping Haiden dan menepuk-nepuk punggungnya tanpa aba-aba Haiden langsung memeluk Sheza dan menangis tersedu-sedu dan tanpa sadar Sheza juga menangis seperti merasakan apa yang dirasakan Haiden. Bahkan Sheza juga memeluk Haiden dengan erat dalam pelukan itu hanya terdengar isakan tangis mereka berdua. Akhirnya Haiden mulai tenang dan terbaring di sofa Sheza dan saat Sheza menempelkan punggung tangannya ke dahi Haiden dan ternyata Haiden demam.Dengan telaten Sheza mengompres Haiden dan meminumkan air yang sudah ia campur obat juga memberikan selimut agar panas Haiden turun dirinya juga sudah mengabari Sadana dan menceritakan situasi lewat pesan agar Sadana tidak salah paham dan memikirkan hal-hal aneh tentang dirinya dan Haiden.
Pagi-pagi sekali Sheza sudah memasak untuk sarapan bahkan sudah berganti seragam sekolah. Haiden terbangun menuju dapur untuk menyusul Sheza dan duduk di kursi, Sheza mendekati dan mengecek suhu badan Haiden ternyata sudah turun dan memberikan sup ayam dan susu hangat untuk sarapan, "Enak nggak?" tanya Sheza ketika Haiden melahap makanan buatannya.
"Lumayan" jawab enteng Haiden dan melahapnya kembali sampai tidak tersisa. Selesai sarapan Haiden menyuci piring awalnya Sheza sudah melarang namun Haiden tetap bersikeras dan dia berkata bahwa dia sudah sehat. Haiden sekarang sudah mandi dan berganti seragam dan bersiap untuk berangkat sekolah bersama Sheza. Saat bangun tadi Haiden langsung menghubungi Adi orang yang dipercayai Wista ayahnya untuk mengurusi Haiden dan memintanya untuk membawakan seragam sekolahnya dan sekarang Sheza dan Haiden berangkat bersama sampai sekolah sampai berjalan bersama di sekolah bahkan Haiden mengantarkan Sheza sampai dikelasnya. Jangan tanya bagaimana raut wajah teman-teman Sheza bahkan Mona temannya sendiri sekaligus pacar Haiden kaget melihat hal tersebut buru-buru Delisha langsung mewawancarai saat sampai di tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai and She
Jugendliteratur"Hidup terus berjalan walaupun aku menginginkannya berhenti." -Sheza Anniken Finley- "Hidupku akan lebih menyenangkan bila kita berani mencoret kertas putih dan memberikan warna yang begitu bermakna" -Xaquille Haiden Jahziel- Kita masih muda bermimp...