"Hidup terus berjalan walaupun aku menginginkannya berhenti."
-Sheza Anniken Finley-
"Hidupku akan lebih menyenangkan bila kita berani mencoret kertas putih dan memberikan warna yang begitu bermakna"
-Xaquille Haiden Jahziel-
Kita masih muda bermimp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada kalanya aku merasa istimewa Saat kamu memperlakukan aku Dengan hal-hal kecil namun Sangat bermanfaat bagiku, Terima kasih vitamin C ku.
Setelah sekian lama akhirnya Sheza bisa sarapan bersama keluarga dengan lengkap. Beberapa hari ini ibunya sangat sibuk di rumah sakit sampai tidak sempat bertemu dengan Sheza. Walaupun ayahnya dirumah juga tidak terlepas dari pekerjaan.
Selesai sarapan Sadana mengajak berdiskusi sebentar sebelum istri dan anak-anaknya memulai aktivitas mereka.
"Dista, Sheza mulai nanti malam papa akan ikutkan kalian kursus bahasa Italia dan karate jadi mulai sekarang kalian harus pulang sebelum jam tujuh malam"
"Tapi mas.." ketika Valda ingin menanggapi keputusan itu Sadana langsung memotong dan enggan mendengarkan tanggapan atau keluhan.
"Ini sudah keputusan mutlak dari saya. Sekarang kalian bisa pergi sekolah" ujar Sadana lalu Sheza dan Dista pamit untuk ke sekolah.
****
Beberapa hari ini Haiden memikirkan keadaan keluarganya yang sudah mulai tidak baik. Orang tuanya sering pulang malam begitu juga dengan kakak dan adiknya.
Dia rindu dulu yang keluarganya harmonis bahagia sekarang seperti diambang kehancuran. Seluruh penghuni rumah mementingkan ego serta keinginan mereka sudah tidak ada lagi sarapan atau makan bersama.
Ditengah lamunan Haiden Naresh menepuk pundak Haiden dan seketika Haiden tersadar dari lamunannya.
Naresh menanyakan apakah Haiden baik-baik saja mengingat dari tadi pagi Haiden banyak melamun sampai enggan ke kantin dan jawaban Haiden bahwa dia dalam keadaan baik. Naresh juga memberi tahu bahwa dia dipanggil di ruangan guru dan buru-buru Haiden pergi dan menuju ruang guru.
Suasana dalam ruang guru sangat sejuk sekarang Sheza dan Haiden sudah berada di ruangan pak Indra bersama Zafran dan Navya. Mereka membicarakan tentang kewajiban apa saja yang akan diikuti oleh king dan queen Wismaga.