30 : Pertemuan (2)

101 16 1
                                    

"Selamat tinggal, dua kata yang paling dibenci siapapun, termasuk aku salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat tinggal, dua kata yang paling dibenci siapapun, termasuk aku salah satunya."

---

Btw adakah yg menunggu cerita ini update atau malah ada yg sudah menghapus cerita ini dari perpustakaan kalian?

---

Nathan seharian ini ia habiskan di kamarnya. Benar-benar pemuda itu tidak keluar dari kamarnya sekalipun, bahkan sampai makan pagi-siang-sore-malam diantarkan asisten rumahnya ke depan pintu kamar.

Nathan tidak marah pada ibunya atas tamparan yang ia terima, ia memang pantas untuk hal itu. Tapi, Nathan merasa situasi di rumah masih sangat canggung, terlebih bukan hanya dengan mamahnya tapi Keira dan juga papahnya.

Nathan baru selesai menghabiskan makan malamnya, lalu menaruhnya ke depan pintu kamarnya dan kembali ke kamarnya. Namun, saat Nathan mengambil stik ps nya kembali, pintu kamarnya lagi-lagi di ketuk.

"Udah Nathan taro bi piringnya di depan." teriak Nathan, lalu kembali melihat layar didepannya.

"Buka Nath, ini mamah."

Nathan langsung terdiam saat mendengar suara Liona. Ia segera bangkit dari sofanya lalu mendadak kebingungan sendiri. Sebenarnya emosi dia sudah mereda dari pagi, tapi untuk bertemu Liona rasanya masih canggung.

"Nath.."

"I-iya mah, bentar."

Mungkin ini waktunya dia dan mamahnya bisa meluruskan kecanggungan itu, tidak enak juga kan jika esok dan esok Nathan tetap berada di kamar seharian. Ya walaupun Nathan suka rebahan, tapi dia juga tetap butuh pergi keluar.

Ceklek

Liona tersenyum tipis pada Nathan membuat Nathan mendadak ikut tersenyum tipis, lalu wanita cantik itu masuk ke dalam kamar Nathan dan duduk di sofanya.

"Sini ada yang mau mamah omongin."

Nathan menutup kembali pintu kamarnya lalu duduk disebelah Liona. Saat Nathan baru saja duduk, Liona langsung menarik putranya itu kedalam pelukannya.

"Maafin mamah karena udah nampar kamu semalem sayang."

Nathan terdiam, dia perlahan mengelus rambut Liona dengan lembut lalu membalas pelukan yang sama.

"Nathan tau kok, Nathan udah buat mamah kecewa dan Nathan pantas mendapatkan itu mah."

Liona melepaskan pelukannya, mengusap pelan wajah putranya. Menatapnya dengan penuh kasih sayang dan tatapan Liona yang tampak seperti tengah ketakutan itu membuat Nathan seketika terdiam.

[S1D] My Star || Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang