Hai readers ku:) salam kenal
[COMPLETE]
"Mencintai dia yang tidak mencintaimu memang tidak mudah, tapi mencintai dia yang mencintaimu namun semesta tak mencintainya, adalah sebuah hal yang sulit. Pernahkah kamu meminta pada semesta untuk tidak diper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak bisakah kamu marah sekali saja? Jika kamu terus tersenyum, bagaimana caranya aku bisa melepaskanmu nantinya?"
---
Alura baru selesai menunaikan sholat maghribnya. Ia masih tidak menemukan Nathan disekitar pendopo. Sejenak ia melirik kearah gapura dimana mobil Nathan masih terparkir disana.
Alura tau, Nathan pasti ada di dalam dan ia yakin, Nathan tengah meredam amarahnya. Nathan bukan tipikal pria pemarah, bahkan Alura tidak pernah melihat pemuda itu marah sekali saja.
Ntah memang kesalahan yang ia lakukan tidak terlalu fatal hingga membuat seorang Nathan marah atau mungkin karena hati Nathan selembut itu.
"Al, Nathan non yah?" bisik Delfa.
Alura menoleh lantas mengangguk pelan. Yah, untuk apa juga ia menyembunyikan hal itu.
"Pantesan, sorry gue ngga tau."
"Kenapa minta maaf? Lo ngga ada salah kok,"
"Iya sih, tapi gataulah maap aja intinya."
Alura hanya terdiam seraya menghembuskan nafasnya dengan cepat.
"Ayo anak-anak kita makan,"
Alura melirik ke arah gapura sekali lagi, lalu menyusul Bunda segera.
"Bun, al pamit duluan yah."
"Loh, kok cepet banget? Kamu belum makan loh,"
"Iya bun, Al bisa makan diluar nanti deh. Sekarang Al, pamit pulang yah bun,"
"Heum yaudah, tapi besok kesini lagi yah. "
Alura hanya mengangguk, ia segera menyalami tangan Bunda Hanum lalu menyunggingkan senyumnya tipis. Sebelum akhirnya berbelok menuju gapura.
"Al, mau kemana?"
Langkah Alura tertahan, sejenak ia menoleh. "Balik duluan kak,"
"Lah, kok? Belum makan loh kamu, terus ngga akan teraweh bareng disini?"
Alura hanya tersenyum tipis, lalu pamit segera. Reihan hendak berbicara kembali namun Delfa membungkam mulutnya.
"Gue udah ingetin kan kalo mereka ada masalah lo bertanggung jawab Reihan!"