Typo bertabaran..........
Bahasa non baku, happy reading guys
.
.
.
.
.
"oke Karina selamat datang dikehidupan ganda selanjutnya" gumam gadis cantik dengan rambut panjang yang sengaja ia gerai.
Karina melanjutkan langkah nya menuju Toilet sekolah, ia berjalan sambil memainkan ponsel pintar yang sebelumnya ia ambil disaku seragamnya, Karina berjalan tanpa melihat kearah depan, ia terus melangkahkan kakinya sampai tiba di ujung koridor dan saat akan berbelok kearah kiri ia dikejutkan dengan datangnya seorang gadis yang menabrak tubuhnya secara tiba-tiba hal itu membuat mereka berdua terjatuh secara bersamaan.
Brukk................
"Awwwwhhhh"
"kalo jalan pakai mata..!" ucap gadis lain sambil meringis kesakitan menepuk-nepuk pelan sikunya yang mengeluarkan cairan merah akibat terbentur keramik yang retak.
"ya ampun Winter, kamu kenapa" Aeri yang baru selesai mencuci tangan pun menoleh kan kepalanya saat mendengar suara orang terjatuh, tanpa menunggu lama ia pun bergegas mematikan kran dan menghampiri Winter sahabatnya yang sedang duduk bersimpuh diatas keramik toilet yang kotor.
" Aeri-aa tolong aku" ucap Winter sedikit meringis karena luka yang terdapat pada siku kanannya.
"biar ku bantu" Karina yang merasa tidak enak hati pun mencoba membantu gadis itu namun bantuan nya ditolak secara mentah-mentah oleh gadis yang ada dihadapannya.
"tidak perlu" Winter mendorong tubuh Karina agar menjauh dari hadapannya, ia lebih memilih menunggu sahabatnya daripada ditolong oleh orang yang sudah membuat dirinya terluka seperti sekarang.
"ayo winter, berdirilah aku sudah memegang tubuhmu" sebagai sahabat yang baik Aeri membantu Winter untuk berdiri kemudian ia melihat luka yang ada pada siku sahabatnya itu.
"kita UKS, luka mu harus segera di obati" dengan hati-hati Aeri membawa Winter pergi dari toilet menuju ruang kesehatan yang berada agak jauh dari sini.
"biar aku membantu mu" tanpa rasa pamrih karena penolakan yang gadis itu berikan terhadapnya, Karina dengan tulus berniat ingin membantu gadis mungil itu karena tanpa disengaja pun luka itu tercipta karena kecerobohan nya yang sibuk memainkan handphone daripada melihat arah tujuan.
"maafkan aku" dengan wajah bersalah Karina benar-benar menyesali perbuatannya dan ia pun meminta maaf akan kecerobohannya.
"biar aku memban..........."
"tidak perlu, apa kau tuli!" dengan kasar Winter menolak bantuan dari gadis ceroboh yang sudah membuatnya terluka seperti ini.
" Winter ayo kita pergi" Aeri mencoba untuk melerai suasana, ia tidak ingin Winter tersulut emosi lebih jauh lagi, mereka berdua pun pergi meninggalkan Karina sendirian, Karina hanya tersenyum kecut melihat prilaku dari gadis itu sungguh awal yang sangat tidak baik.
*****
" Winter "
"kau adalah gadis yang sangat dingin, ini adalah sebuah tantangan untuk ku"
"aku harus bisa dekat dengan nya agar misi ini berjalan dengan lancar" ucap Karina pelan ia menatap bayangan nya sendiri, menarik nafas dalam dan menghembuskan nya secara perlahan, Karina harus bisa menjalankan misi ini dengan baik ia harus menjaga gadis itu dan mencari penjahat yang sedang menyamar sebagai pelajar seperti dirinya sekarang.