Bagian 19

1.3K 171 21
                                    



















Typo bertebaran...............



.

.

.





Suasana sekolah yang tadinya ramai sekarang sudah semakin sepi karena murid-murid yang lain tengah mengikuri jam pelajaran pertama. Namun berbeda dengan dua orang gadis cantik yang masih setia berada di atap sekolah, untuk hari ini Karina tidak ingin mengikuti kelas di karenakan situasi yang tidak memungkinkan, situasi dalam satu jam sekali ia akan merasakan rasa nyeri seperti tadi yang baru saja Karina alami, dan juga ia tidak ingin mengganggu teman-temannya yang lain. Sedang kan Winter, ia pun tidak mengikuti kelas dengan alasan Karina, ia tidak ingin meninggalkan Karina sendirian disini, Winter ingin selalu berada di samping Karina, walaupun ia tahu hadirnya pun tidak dapat membantu apa-apa tapi setidaknya ia peduli dan bahkan sangat cemas akan keadaan Karina, jujur Winter tidak tega melihat orang yang ia cintai mengerang menahan sakit yang ia sendiri tidak dapat berbuat apa-apa, Winter hanya bisa melihat dan merasakan betapa sakitnya Karina.

.
.
.

" wanita kemarin adalah wanita yang sama kau cerita kan saat di rumah sakit ..?"

" dia kekasihmu....?" tanya Winter sambil mengusap dengan lembut rambut hitam Karina penuh cinta.

" secara status kami berdua adalah sepasang kekasih, namun semenjak ia pergi aku sudah membenci nya dan merasa sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengan nya" jawab Karina dalam pangkuan Winter, Ia menatap wajah gadis mungil ini dengan tulus.

" lalu bagaimana sekarang...?, apa yang harus kita lakukan untuk melepaskan gelang ini" tunjuk Winter pada gelang hitam yang masih melingkar di pergelangan tangan Karina. Karina mengangkat satu lengan nya lalu menggelengkan kepalanya secara perlahan.

" aku pun tidak tahu, semalam aku sudah mencoba untuk melepaskannya secara paksa tapi hasil nya nihil " Karina menjeda perkataannya lalu menutup matanya menghembuskan nafas pelan dan baru ia melanjutkan ucapannya.

" Gelang ini semakin membuat ku tersiksa, Yeji mengatakan jika gelang ini hanya bisa di lepaskan oleh nya karena dia lah yang menciptkan barang ini".

" apakah ia tidak berpikir tentang mu Karina...? apakah ini caranya menunjukan rasa cintanya dengan cara menyakitimu"

" ayo kita harus segera bertemu dengan nya, aku tidak ingin melihat mu seperti tadi, hatiku sakit kau kesakitan tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk menghilangkan rasa sakit mu ".

" Karina, kita temui Yeji sekarang " ucap Winter kemudian.

" aku akan menemuinya sendiri, aku tidak ingin membawa mu masuk ke dalam urusanku".

" tidak, aku harus ikut bersama mu..... terakhir kali aku meninggalkanmu dia sudah berani berbuat yang tidak-tidak terhadap mu dan aku tidak ingin hal seperti itu terulang lagi" ucap Winter yang masih bersih keras ingin ikut menemani Karina untuk bertemu dengan Yeji.

" aku takut Yeji akan menyakitimu, aku tidak mau melihat orang yang aku sayangi di sentuh oleh orang lain " jawab Karina masih tetap dengan pendirianya yang tidak ingin mengajak Winter pergi bersamanya untuk menemui Yeji.

" m-mmaksudmu, orang yang kau sayangi..? apakah itu aku " tunjuk Winter pada dirinya sendiri.

" iya kamu, aku tidak ingin melihatmu terluka karena aku sayang padamu, kau sudah ku anggap seperti saudara ku sendiri " ucap Karina tersenyum, hmm bibir melengkungkan senyuman indah namun hati meratapi keadaan. Winter yang mendengarnya pun hanya bisa membuang nafasnya kasar lalu berkata.....

first love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang