bagian 5

2.6K 408 69
                                    

Hai kembali lagi..

Typo bertebaran, happy reading guys











.

.

.

.

.

.

.










Cuaca pagi hari ini sedikit berbeda dari biasanya, terlihat awan hitam sudah berkumpul menutupi indahnya langit biru di atas sana, cahaya mentari pun tidak sehangat seperti biasanya, sepertinya hari ini akan turun hujan yang sangat deras.

Disalah satu ruangan yang berada dirumah mewah bernuansa serba putih ini terlihat seorang gadis yang masih betah meringkuk diatas kasur empuknya, dengan sengaja ia menutupi tubuh mungil nya menggunakan selimut tebal, jarum jam sudah menunjuk pada pukul 07.00 pagi namun belum ada tanda-tanda sang penghuni kamar akan bersiap untuk pergi ke sekolah, mengingat hari ini bukan lah hari libur tapi mengapa gadis cantik ini belum terbangun juga dari tidur lelapnya, apakah karena cuaca yang membuatnya enggan untuk terbangun dipagi hari atau karena ada hal lain yang mengganggu pikirannya.

Di ruangan lain terdapat dua orang dewasa tengah membicarakan sesuatu yang serius.

"Kemarin sore Winter menemuiku" ucap seorang pria yang sudah berpakaian begitu rapih.

"Untuk apa?" ujar seorang wanita yang tengah berkutat dimeja riasnya.

"Entahlah, dia hanya datang dan pergi begitu saja"

"Mungkin dia terlalu banyak bergaul dengan teman-teman yang tidak baik"

"Lebih baik kau lebih ketat mengawasi Winter, bila perlu satu pengawal kau perintahkan untuk selalu berada disamping Winter, kemana pun anak itu pergi" ucapnya berbicara begitu saja, apakah dia tidak menyadari jika perkataannya akan membuat Winter merasa tidak nyaman dikemudian hari.

"Mana mungkin aku bersikap seperti itu pada darah daging ku sendiri"tolak pria itu tidak menerima saran yang keluar dari mulut wanita yang masih saja sibuk meriasi wajahnya sendiri.

"Kau seorang IBU apa kau tidak peduli akan perasaan putri kita"

"Tidak"

"Jaga ucapanmu!!"

"Sudahlah aku memiliki banyak pekerjaan" ucap wanita yang berstatus sebagai istrinya itu, wanita itu lebih memilih keluar dari ruangan ini daripada harus bertengkar.

.
.
.

Beberapa saat kemudian, Winter membuka kedua matanya menyibakan selimut yang menghalangi tubuh mungilnya lalu satu tangan ia gunakan untuk mengambil ponsel pintarnya yang berada dibawah bantal melihat apakah ada pesan yang penting atau tidak, setelah selesai dengan urusannya baru ia langkahkan kedua kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

15 menit kemudian Winter telah bersiap rapih memakai seragam olahraga dan ia pun tidak lupa membawa seragam kemeja putih dan rok hitam yang ia simpan didalam ransel sekolahnya, dengan perlahan Winter berjalan menuruni anak tangga kedua netra indahnya menelusuri situasi yang ada dalam rumah ini, seperti dugaan nya lagi lagi dan lagi kedua orang tua nya sudah pergi meninggalkan nya seorang diri yang ada hanyalah beberapa orang pengawal dan bibi Park yang tengah sibuk menyiapkan makanan dimeja mekan, Winter menghampiri bibi Park yang tengah menuangkan susu putih kedalam gelas.

"Ayah dan ibu sudah pergi?" tanya Winter pada bibi Park.

"Nona Winter , duduk dulu bibi siapkan makanan untuk nona" tawar bibi Park meraih pergelangan tangan Winter untuk duduk terlebih dulu.

first love (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang