typo bertebaran...........
.
.
#flasback.......
" ini waktu yang tepat, lebih baik kau melakukan pendekatan dengan gadis itu dari sekarang "
" lihat lah, dia sendirian " tunjuk pria yang sedang duduk di balik kemudi.
" kemana teman-temannya..?" ujar seseorang dari arah samping.
" masa bodo dengan teman-temannya, yang terpenting dia sedang sendiri"
" kau lebih gampang untuk mendekatinya " ujar pria itu memberikan saran pada temannya agar segera menjalankan misi pendekatan sekarang, karena lebih cepat itu berarti lebih baik menurut pemikiran pria tersebut.
" baiklah, aku pergi... " jawab pria itu kemudian, tidak lama ia pun membuka pintu mobil dan bergegas keluar dan langsung mengikuti kemana gadis mungil itu pergi. Sedangkan satu pria yang masih berada di dalam mobil memperhatikan lalu menyunggingkan senyuman licik baru setelah itu ia menginjak pedal gas untuk pergi ke suatu tempat.
Flasback off.....
.
.
.
Brukkkkhh.........
Tiba-tiba saja tubuh mungil Winter kehilangan keseimbangan akibat sebuah dorongan dari arah samping, seseorang menabrak tubuh mungil Winter, Winter pun akan terjatuh namun sebelum menyuntuh keramik di bawah sana, tubuh mungil Winter sudah di tahan oleh pria yang menabraknya.
Pria itu membantu Winter, dan menanyakan apa dia baik-baik saja atau tidak.
" apa kau terluka...?? Maafkan aku, aku tidak fokus saat berjalan" ujar pria itu meminta maaf dengan tulus.
" tidak apa, aku hanya sedikit terkejut terimakasih telah menolong ku " jawab Winter sambil merapihkan rambut hitamnya yang sedikit berantakan.
" tunggu sebentar " ujar pria itu memperhatikan Winter dari atas rambut sampai ujung sepatu.
" kenapa..?" ucap Winter sedikit tidak suka di perhatikan seperti itu.
" seragam sekolah kita sama, tapi aku baru bertemu dengan mu " jawab pria itu dengan membuka resleting jaket nya untuk menunjukan seragam yang masih ia pakai.
" ooh hmm, senang bertemu dengan mu " ucap Winter tidak peduli, saat ia akan melanjutkan langkah nya tiba-tiba saja pria itu menahan tangan Winter mencegah Winter untuk pergi dari hadapannya.
" tunggu sebentar, mengapa kau buru-buru sekali, bagaimana jika kita pergi mencari minum bersama " tawar pria itu pada Winter.
" maaf aku sedang sibuk " ucap Winter menghempaskan tangan pria itu pelan, setelah terlepas Winter pun menlanjutkan langkah nya menuju Mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berada.
" sudah ku bilang, jika dia susah untuk di dekati " gumam pria itu lalu pergi ke arah lain.
.
.
.
" nona kau tidak apa-apa, siapa pria yang menghadang mu tadi " tanya paman Choi pada Winter. Winter yang di tanya pun hanya melirik sekilas dan memilih masuk ke dalam mobil tidak berminat untuk memberitahukan identitas pria tadi pada paman Choi.
Setelah melihat Winter masuk ke dalam mobil, paman Choi pun bergegas masuk ke dalam mobil juga karena ia sudah tahu jika nona mudanya ini tidak bisa memunggu.