# 51

3K 457 345
                                    

Early note : kinda double update karena habis ini aku akan lama update kemungkinan besar :D

 
   
 

  

Pagi ini sedikit berawan. Selagi duduk di kursi busnya dan melihat keluar jendela,Heeseung tanpa berhenti memikirkan apa yang sedari kemarin sore mengganggu pikirannya.

Dia seperti merasa bahwa dia menyadari sesuatu, terlebih ketika dia mengirimkan Jungwon pesan minta maaf dan Jungwon malah minta telepon emudian tertawa

"Gak apa-apa, Kak, minggu ini kita bisa main lagi," kata Jungwon. "Agak kasian aja sama Kak Jay karena dia udah nganterin aku. Dia juga keliatannya mau ketemu Kakak? Kayaknya gitu."

Dari sana Heeseung menyadari sesuatu.

Orang yang ia sukai adalah Jay.

Mungkin perasaannya tidak semasif itu. Mungkin hanya sebatas 'naksir' dan mengagumi Jay secara implisit, tetapi Heeseung tidak menutup fakta bahwa bersama Jay adalah sesuatu yang membuatnya sangat nyaman selain berada di rumah.

Dengan Jay, Heeseung tidak perlu bersikap kelewat sempurna dengan senyum lebar terpasang di wajah dan kepribadian tanpa cela. Dia tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk tampil berada. Jay bermain di rumahnya tanpa berkomentar apa-apa, mengobrol dengan orangtuanga seolah Heeseung memang anak yang biasa-biasa saja di sekolah. Jay tahu apa yang terjadi kepada Heeseung yang sebenarnya.

Jay mengetahui siapa itu Lee Heeseung dan dia tetap mengatakan bahwa ia menyukai dirinya.

Heeseung sedkmjt benci Jay. Dia benci bagaimana pemuda itu selalu mengatakan fakta tentang kondisinya. Jay adalah orang pertama dan satu-satunya yang mengenal Heeseung dalam keadaan yang sesungguhnya, yang mengatakan dengan jahat bahwa Heeseung bisa saja mengambil keuntungan dari orang lain akrena status kebohongannya. Jay juga orang yang meminta Heeseung untuk berhenti berbohong.

Saat reaksi dari Taehyun tidak bagus, Jay-lah orang yang memeluknya dan memberikannya semangat.

Jay memang menyebalkan. Akan tetapi, dalam waktu singkat dia berhasil membuat perubahan signifikan dalam hidup Heeseung--menciptakan sebuah skenario baru dan menyusunnya bersama dengan Heeseung.

Heeseung menyukai Park Jongseong.

Ia memang mencium Sunghoon dua kali. Sekali karena emosi dan sekali karena Sunghoon meminta. Sunghoon adalah manusia yang luar biasa. Anak laki-laki yang sempurna, cowok atletis dan dingin impian semua orang, teman sekelas yang tidak banyak komplain, dan sahabat yang sangat loyal.

Akan tetapi, Heeseung sudah terlalu banyak menyusahkan Sunghoon sehingga ia sudah mencapai taraf di mana ia merasa seluruh cerita menyenangkannya dengan Sunghoon hanyalah sebatas semu belaka.

Sunghoon sahabatnya, tetapi Heeseung terlalu banyak berbohong dan Sunghoon terlalu banyak memberi.

Begitu turun dari bus, Heeseung menghela napas.

Heeseung tahu jika ia menolak keduanya, dia akan memberinya jarak bagi keduanya. Akan tetapi, dia juga tidak mungkin menerima keduanya.

Dia dan Sunghoon mungkin memang sudah berjarak. Sebaiknya Heeseung tidak membuat jarak baru terhadap orang lain.

Katakanlah dia egois, tetapi Heeseung tidak mau membuat masalah baru di hidupnya.

  
   
  
   
   
  
Heeseung bisa melihat Jake tengah membereskan buku-bukunya.

"Hari ini aku diminta Taehyun buat temenin dia. Urusan lomba OSIS yang waktu itu kayaknya," kata Jake. Heeseung mengangguk. "Kamu ada latihan olimpiade lagi, kan?"

gold digger •  jayseung - hoonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang