# 6

3.5K 541 61
                                    

Di depan pintu kelas Heeseung, sudah ada Sunghoon berdiri. Pemuda itu langsung mengalihkan atensinya dari ponsel begitu Heeseung menepuk bahunya.

"Hei." Heeseung menyapanya dan langsung dibalas oleh sebuah senyuman kecil oleh Sunghoon. "Kamu ngapain di sini? Biasanya tunggu di bawah."

"Tidak apa-apa, kan, sekali-kali aku yang ke kelas kalian." Sunghoon menyimpan iPhone-nya ke dalam saku celana. "Ngomong-ngomong, Jake mana? Masih ada di kelas?"

"Dia harus ke ruang guru sebentar karena ada briefing untuk olimpiade matematika bulan depan," jawab Heeseung. Dia memegang kedua strap ranselnya. "Apa kamu ada sesuatu yang mau disampaikan ke dia?"

Sunghoon menggeleng. "Gak. Cuma nggak biasanya aja ngeliat kamu keluar kelas gak bareng Jake," kata Sunghoon. Dia ngerangkul bahu Heeseung. "Hari ini mau langsung pulang atau minum boba dulu?"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju gerbang. Sesekali ada beberapa siswa lain menyapa keduanya. Heeseung selalu membalas sapaan itu dengan ramah. Sunghoon juga membalas, tetapi pemuda itu biasanya hanya tersenyum dan mengangguk. Kelamaan berada di dalam ice rink membuatnya ikut memiliki kepribadian dingin--hal itu yang selalu jadi bahan cibiran Heeseung kepada Sunghoon.

"Tadi kamu tamya mau langsung pulang atau minum boba dulu?" tanya balik Heeseung ketika mereka sudah tinggal berjarak beberapa meter lagi dari gerbang sekolah.

Sunghoon mengangguk. "Iya," jawab Sunghoon. "Aku lagi ingin boba. Gak mungkin ajak Jake karena seperti yang kamu bilang, dia ada urusan. Youngbin sendiri ada ekskul futsal. Taehyun ... entahlah, anak itu sibuknya melebihi presiden. Aku tau hanya kamu yang hari ini kosong, apa mau minum boba dulu?"

Crap.

Heeseung menelan ludahmya. Hari ini dia hanya bawa uang saku yang diberikan oleh orangtuanya--jumlahnya hanya cukup untuk bayar tiket bus dan jajan. Dia tidak bawa uang lebih dan juga tidak mungkin menggunakan aplikasi dompet elektroniknya--hei, miliknya sedang dibekukan karena ia belum membayar tagihan!

Bagaimana, ya? Biasanya jika soal boba, Heeseung suka membelikan Sunghoon karena Sunghoon selama ini baik sekali kepadanya. Yah, meski tidak selalu.

"Kalau kamu nggak mau, aku nggak apa." Sunghoon tersenyum lagi.

Heeseung langsung menggeleng. Sangat aneh jika dia menolak tiba-tiba ajakan dari Sunghoon ketika dia belum menyiapkan alasan (atau lebih tepatnya, kebohongan) apapun. "Mau, kok!" Heeseung berkata dengan cerah sebelum ia menggigit bibirnya. Ia menatap Sunghoon dengan ragu. "Tapi Hoon ... "

"Ya?" Sunghoon menatapnya dengan alis terangkat.

"Aku sedang tidak bawa uang lebih dan kartuku tertinggal di rumah, hehe. Pinjam dulu, ya?"

     
 
 
  
   

  

Sunghoon terkekeh ketika Heeseung bertepuk tangan pelan begitu taro milk tea pesanannya tiba bersamaan dengan chocolate mousse milik Sunghoon. "Kamu keliatan kayak orang yang udah seabad nggak minum milk tea," komentar Sunghoon di tengah kekehannya.

Heeseung nyengir lebar sambil mendorong chocolate mousse itu ke arah Sunghoon. Sunghoon menerimanya. "Bukan seperti itu," tolak Heeseung. "Aku udah jarang minum milk tea atau pun yang es-es karena terakhir kali aku minum, tenggorokanku agak gatal. Aku kurang suka kalau tenggorokanku kurang enak."

Jawaban dari Heeseung membuat Sunghoon mengangguk. Heeseung mengaduk minumannya dengan pelan sembari menahan diri untuk tidak tersenyum kecut.

'Sebetulnya bukan karena gatal, kalau kamu ingin tahu. Aku cuma tidak punya uang saja untuk beli milk tea sesering yang dulu-dulu. Kamu tidak tahu hal itu, kan? Oh, jelas,' batin Heeseung.

gold digger •  jayseung - hoonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang