BUKU THE DEVIL CHEF BISA KALIAN BELI DI OFFICIAL PLATFORM @yestoday_publisher ATAU KLIK LINK SHOPEE DI BIO ❤
Tidak ada sentuhan revisi, kata rancu, tanda baca, dialog, dan typo lain sebagainya masih terdapat di mana-mana
Copyright 2020
Credits: Re...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan jika cinta menjadi sebuah kegilaan, semoga aku tidak pernah menemukan kewarasan lagi." - Jaehyun
----HAPPY READING----
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angin sore berhembus lembut menghantarkan dedaunan maple yang telah berguguran, Sejuk hawa dan sunyi suasana terasa begitu nyaman menyapa Taeyong ketika ia menginjakkan kakinya di tanah sekitar peristirahatan terakhir kedua orang tuanya.
Saat ini dirinya memang sedang berada di lokasi pemakaman. Batu nisan kedua orang tuanya berdiri berdampingan di hadapannya, berhiaskan daun maple dan terletak di antara pepohonan yang rindang meneduhkan.
Tak terhitung sudah berapa bulan ia tidak mengunjungi tempat itu, terakhir ia kemari adalah sebelum hidupnya berubah seperti saat ini, sebelum dirinya mengenal pria di sampingnya.
Taeyong kemudian meletakkan tangkai bunga mawar putih di tangannya mengikuti Jaehyun yang lebih dulu meletakkan bunga mawar yang pria itu bawa kepada kedua orang tuanya.
Kedua mata Taeyong melirik persis ketika Jaehyun dan Mark berjongkok di samping pusara sang ayah. Tatapan pria itu lekat dan tidak terbaca.
