04 | keputusan

9.7K 1K 65
                                    

jangan lupa berivote dan komennya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa beri
vote dan komennya!!

♧♧♧

aleta's pov.

gue menatap nanar pada dua testpack strip yang sedang gue genggam. ketakutan yang selama ini ingin gue hindari akhirnya datang dengan keadaan kacau. gue sama sekali gak ada kepikiran untuk minum obat penggugur kandungan, dan sekarang gue nyesel. nyatanya benih yang pak jaehyun tanam sudah berhasil bikin gue positif.

setelah cukup lama di toilet, gue keluar. ngeliat pak jaehyun yang kayaknya udah bimbang banget selama gue lagi nyoba testpack. terlihat dari cara dia yang terus mondar-mandir sambil gelisah nungguin hasil.

"gimana?" katanya, mendekat ke arah gue dengan keadaan yang sedikit lebih tenang dari yang tadi.

gue memberi testpack strip itu ke pak jaehyun. gak ada yang perlu gue tutup-tutupin, karena kehamilan bukan hal yang patut buat lo tanggung sendiri.

"positif" jawab gue. dan gak lama terdengar helaan nafas panjang dari bibir pak jaehyun.

"aleta di sini gak mau nyalahin satu pihak doang pak, karena aleta tau aleta juga salah. tapi masalahnya sekarang, bapak punya keluarga, punya kak shena. dan aleta juga begitu"

gue berusaha tenang walaupun jantung gue udah berdetak gak karuan. mau seberapa tenangnya gue juga, gue pasti takut ngeliat respon ayah, ibu dan kak taeyong. terlebih lagi kak shena yang notabene-nya adalah pacar dari pak jaehyun.

"kali ini aleta harus gimana pak? aleta takut, jujur. aleta udah kayak gak berani untuk pulang dan nunjukin diri ke orang rumah. aleta berasa kotor" gue nangis, dan gue akui itu. gue jadi merasa bener-bener bersalah dengan semua orang yang bakal gue kecewain. dan orang-orang yang bakal gue kecewain bukan cuma satu, tapi langsung dari tiga belah pihak keluarga.

mendengar gue menangis, sebuah pelukan hangat menyambut gue. pak jaehyun memeluk dengan erat seerat yang dia bisa. gue juga tau kalo pak jaehyun pasti lebih frustasi mikirin masalah ini, tapi kayaknya semua kesedihan cuma bisa kita berdua limpahin sama-sama.

"kamu jangan nangis. kita pasti akan menemukan solusinya. kalau kamu mau, kamu harus sabar dan tunggu saya" ucap pak jaehyun, mengelus-elus lembut punggung gue yang keliatan gemetaran.

gue diem sebentar. kayaknya gue juga harus percaya sama pak jaehyun. gak asal menyudutkan satu pihak dan membuat keadaan makin chaos.

"iya" jawab gue sambil mengangguk pelan.

"aleta!!" atensi gue beralih. menatap kedua temen gue yang lagi teriak sambil melambaikan tangan pada gue. dan setelah tau kalo di samping gue ada pak jaehyun, mereka langsung kicep dan menunduk hormat.

"halo pak" sapa mereka berdua ramah, ada karina dan lia. by the way soal lia, dia juga temen deket gue selain karina. dia baru aja pulang dari olimpiade di kota seberang. makanya jarang keliatan akhir-akhir ini.

WALI KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang