17 | tentang malam itu

7.7K 914 75
                                    

vote terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote terlebih dahulu

♧♧♧

aleta's pov.

malam ini, gue ada janji temu sama pak jaehyun untuk mengantar buku absen kelas yang tak sengaja pak jaehyun jatuhkan di tempat parkir. dan gue adalah oknum yang menemukan buku itu. waktu gue mau pamit, di rumah malah gak ada orang. ibu sama ayah yang biasa nangkring depan tv gak ada. dan kak taeyong pun gak ada di dalam kamar.

gue sempet mau ngabarin ke ibu, tapi karena gue cuma mau nganter buku absen dan itupun langsung pulang, buat gue urungin niat itu dan berlabuh keluar sambil memastikan semua pintu dan gerbang rumah udah dikunci.

gue kemudian menaiki motor beat kesayangan gue dan capcus pergi membelah jalanan sambil sesekali melirik ponsel untuk melihat lokasi yang pak jaehyun kirim di google maps. karena ini dikondisi gue sama sekali gak tau rumahnya pak jaehyun.

beberapa menit akhirnya gue sampai, gue memarkirkan motor kemudian melepas helm. lalu beranjak dan menatap rumah yang ada di depan. rumah dua tingkat dengan dipadu warna putih dan hitam.

"ini bener rumah pak jaehyun?" gumam gue pelan, "tapi bener kok. ini udah sesuai titik" imbuh gue lagi, lalu dengan mantap bersiap untuk mengetuk pintu.

tok! tok! tok!

"assalamu'alaikum" gue mengucap salam. beberapa detik gak ada sahutan, buat gue jadi sedikit takut kalau rumah yang gue gedor ini malah rumah orang.

"telepon aja kali ya?" gumam gue, setelah sekian lama kebingungan ingin berbuat apa. kemudian merogoh handphone yang gue simpan di sling bag hitam. tapi sebelum nomor pak jaehyun gue tekan, suara orang membuka pintu terdengar.

"udah sampai? ayo masuk" pak jaehyun membuka lebar pintu dengan maksud mempersilahkan gue untuk masuk.

"eh gak usah pak, disini aja. lagian aleta cuma pengen nganterin buku absen doang kok" tolak gue sehalus mungkin.

"masuk aja aleta, ada beberapa yang mau saya bilang juga sama kamu" kata pak jaehyun. buat gue jadi segan untuk menolak dan akhirnya memilih untuk masuk.

bokong gue mendarat di salah satu sofa panjang milik pak jaehyun. lumayan canggung karena gue juga gak begitu akrab dengan pak jaehyun. ya maksudnya, belum terlalu berbaur dengan wali kelas gue ini. se-hanya tau nama aja. tapi gue juga selalu begitu dengan wali kelas gue terdahulu.

"ngomong-ngomong bapak mau bahas apa, ya, pak?" gue memecahkan keheningan. karena seperti yang gue tau, gue juga bukan menjabat sebagai orang penting di kelas. seperti ketua, wakil, sekretaris, bendahara ataupun seksi-seksi kelas yang lain.

"saya ambilin minum dulu" kata pak jaehyun, tak menggubris pertanyaan gue beberapa detik yang lalu.

setelah kepergian pak jaehyun sementara, gue langsung menghirup udara sebanyak mungkin. ternyata datang dan singgah ke rumah guru jauh dua kali lebih deg-degan ketimbang pembagian raport. hawanya tuh kayak beda aja, terlebih lagi ini first time gue ke rumah pak jaehyun.

beberapa menit gue cuma bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosan, sampai akhirnya pak jaehyun datang dengan membawa gelas panjang warna hitam. ya, sekarang gue bisa tebak kalau pak jaehyun ini sukanya sama yang warna monokrom. keliatan dari rumahnya dia yang serba hitam, abu-abu dan putih.

tanpa banyak babibu lagi gue minum air yang dibawa pak jaehyun begitu dia menyodorkannya ke gue. lumayan haus juga ternyata.

"JAEHYUN LO SALAH AMBIL MINUMAN ANJING!"

terdengar teriakan dari arah belakang. refleks membuat gue dan pak jaehyun saling menatap ke sumber suara.

"sebentar ya, ta" pamit pak jaehyun pergi dan gue pun mengangguk.

lidah gue mengecap, ini entah perasaan gue atau gimana, air yang pak jaehyun beri ke gue itu rasanya aneh. minumannya itu manis, tapi rada pait juga. ini pertama kalinya gue minum sesuatu yang seperti ini. dan akhirnya gue minum nih minuman sampai habis tak bersisa karena gue lagi sehaus itu emang.

"aleta maaf, saya salah beri kamu minuman" pak jaehyun tiba-tiba datang setelah beberapa saat meninggalkan gue di sini. mengambil gelas yang tadi dia beri dengan raut wajah panik.

"kamu sudah minum semuanya? sebanyak ini?"

"iya, kenapa?" tanya gue dengan raut wajah bingung. setelah memakan waktu yang cukup lama di dapur, dan setelah gue menogak itu minuman hingga habis, kenapa baru sekarang ditanya?

"anu... itu─"

"anu itu apa, pak?" geram gue lama-lama, ngeliat pak jaehyun yang sedari tadi garuk-garuk tengkuk.

"kamu gak kenapa-napa? gak ada pusing gitu? atau mau saya anter pulang?"

"gak ada kok, pak. sehat wal'afiat" sahut gue lagi, "jadi bapak suruh aleta ke sini mau apa?" tanya gue, to the point. takut memakan waktu yang banyak kalau basa-basi. soalnya ini gue lagi di posisi belum ada izin sama sekali untuk keluar.

tapi sebelum pak jaehyun menjawab, derap langkah dari arah dapur terdengar mendekat, "murid lo gapapa?" katanya. gue sedikit memicingkan mata gue, karena ya begitu, mata gue ada minus dikit.

"sekarang sih aman, gak tau nanti" balas pak jaehyun.

"eh pak doyoung? malam pak" salam gue. akhirnya gue sadar orang yang dari tadi ada di dapur itu pak doyoung, guru kimia di sekolah gue.

"ah iya, malam ta" jawab pak doyoung.

"syukurlah kalau gak kenapa-napa. gue mau cabut dulu, ke rumah yuta" pak doyoung nepuk pundak pak jaehyun. setelah itu ia berlabuh pergi ninggalin gue dan pak jaehyun berduaan di sini.

"jadi, ada keperluan apa, pak, tadi?" ulang gue bertanya.  "aleta soalnya belum ada izin sama ibu, takut ibu marah" sambung gue menjelaskan. dan setelahnya, gue liat pak jaehyun menepuk jidat.

"ah iya, sebentar"

sepeninggalan pak jaehyun, gue kemudian mencoba untuk duduk lagi karena capek berdiri. tapi──ah sial! kepala gue pusing banget. gue seperti merasa dijedotin pake batu besar.

"aleta, ini sebenarnya saya mau jelasin─ loh ta, kenapa? pusing?" pak jaehyun tiba-tiba mendekat ke gue. terlihat jelas dia khawatir dengan nunjukin raut wajah bersalah, padahal dia gak ada salah apa-apa menurut gue.

"iya nih, pak. kepala aleta tiba-tiba pusing" balas gue, sedikit memijitkan kepala biar rasanya agak mereda.

"hah gila! ini kamu mabuk, ta" terang pak jaehyun, yang sama sekali membuat gue gak paham. dan secara sekejap gue kayak berasa bahagia banget tapi tubuh gue lemah. gak bisa apa-apa dan lebih memilih baringan di lantai.

"ta, bangun dulu. jangan tiduran di lantai" kali ini, gue merasa tepukan pelan di pipi. aneh, gue merasa gontai tapi gue bahagia.

"bopong paaakk~~" racau gue merengek. gak tau ada hal apa tiba-tiba gue pengen manja sama pak jaehyun. hidung gue mengendus aroma yang menjalar di tubuh pak jaehyun, manis dan terasa begitu maskulin.

"bapak pake parfum apa? wanginya enak, aleta suka" gue berjalan semampu yang gue bisa karena dunia yang gue rasa itu udah sangat oleng. sampai akhirnya kaki gue kepletek dan diri gue jatuh, menimpa sesuatu yang keras di bawah.

gue pengen meringis sakit, tapi gue merasa bibir gue di seperti bungkam,

dengan sesuatu yang hangat tapi lunak.

tbc.

banyak sekali yang beranggapan
kalau aleta hamil anaknya doy 😭

06/05/2021
©imyourprincesssss

WALI KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang