sempetin untuk
vote dan komen ya :)happy reading
⚠ harsh words ⚠
♧♧♧
aleta's pov.
"hueek.. hueek.."
satu kata yang mau gue bilang: gila!
morning sickness gue parah banget pagi ini. ini udah muntahan ketiga yang keluar dari mulut gue. demi apapun gue udah lemes banget dari tadi dan ini masih pukul setengah lima. keadaan masih gelap gulita. kalo kondisi gue yang gak memungkinkan ini, gue jadi gak berani untuk keluar dari kamar apalagi berinisiatif untuk sarapan bareng keluarga. bisa-bisa mereka makin curiga sama gue yang muntah-muntah terus.
tok! tok!
pintu itu tergedor. gue dengan cepat membersihkan bekas muntahan dan berlalu membuka pintu. terlihat kak taeyong dengan setelan kaos putih yang dipadupadankan dengan celana training. raut wajahnya terlihat khawatir. jelas gue tau alasannya karena kamar kak taeyong dan gue bersebelahan.
"masuk angin kamu makin parah? kakak denger kamu muntah-muntah terus" ucap kak taeyong terdengar khawatir. punggung tangan kak taeyong mendarat di kening gue. bermaksud membandingkan suhu tubuh gue dengan suhu tubuh dia.
"aduh kak, enggak kok. aku gak kenapa-napa. sumpah" gue menunjukkan siluet huruf V ke kak taeyong. meyakinkan dia bahwa gue baik-baik aja sekarang.
"kalo gak kenapa-napa terus kenapa kamu muntah-muntah?"
gue seketika kicep. menelan ludah dengan susah payah dan gak berani untuk menatap mata kak taeyong.
"kali ini apa lagi yang mau kamu sembunyikan dari kakak?" nada kak taeyong berubah datar, berat dan terdengar serius. wajah yang selalu menampakkan senyum manis itu tiba-tiba menjadi tak berekspresi. ini udah menjadi begitu rumit sekarang. entah itu sekarang atau memang sudah terlanjur rumit semenjak gue dinyatakan hamil.
kak taeyong berdecak, mungkin juga capek ngeliat gue yang terus terdiam, "kamu itu kenapa jadi setertutup ini dengan keluarga?" satu pertanyaan yang kak taeyong ucapkan, mampu mematahkan pertahanan gue selama ini.
iya, gue emang selemah itu. dan gue capek untuk berpura-pura biasa aja soal kehamilan gue. di sini, tepat di hadapan kak taeyong gue nangis tanpa suara.
kak taeyong yang kaget, merengkuh tubuh gue ke dalam pelukannya. pagi itu, gue bener-bener nangis sejadi-jadinya di pelukan kak taeyong. meluapkan semuanya di sandaran kakak gue. pelindung setia gue.
"ssutt. kakak gak suka kamu nangis. kamu sakit apa? biar sekarang kakak ke apotek beliin obat" ujar kak taeyong, kali ini raut wajah tajamnya perlahan berubah dengan senyuman.
"aleta hamil kak" tiga kata itu terlontar dari bibir gue dengan mudahnya. dekapan yang diberikan kak taeyong seketika terlepas. akhirnya, tatapan mematikan itu ditunjukkan kak taeyong sekarang.
"kamu bilang apa?" ulang kak taeyong.
"aleta hamil" gue menarik nafas sepanjang mungkin, "sesuatu yang membuat aleta harus menjadi setertutup ini dengan keluarga, itu karena aleta sedang mengandung anak orang" jelas gue. gue udah pasrah. mulai memprediksikan apa yang bakal terjadi setelah ini. entah itu sebuah pukulan, diusir dari rumah atau bahkan dicoret dari kartu keluarga.
"siapa?"
"SIAPA ALETA?!" murka kak taeyong. teriakan yang keluar dari mulut kakak gue berhasil membuat ayah dan ibu terbangun.
"taeyong? kenapa nak?" suara ibu gue terdengar dari arah bawah. itu karena letak kamar orang tua gue ada di lantai bawah.
dengan jantung yang terus berdegub kencang, gue mencoba meyakinkan diri untuk mengatakan siapa seseorang yang membuat gue hamil.
"pacar kak shena" lirih gue akhirnya.
"BANGSAT!" umpat kak taeyong. diraihnya kunci mobil yang tergantung dan dia menarik gue dengan kuat, "kamu ikut kakak"
"kalian mau kemana pagi-pagi begini?" langkah kita berhenti dipertengahan anak tangga. ada ayah sama ibu yang mencoba menghentikan langkah kita berdua. dan gue gak berani menatap wajah kedua orang tua gue.
"ada yang harus taeyong urus. ayah sama ibu tunggu di rumah. nanti taeyong ceritakan semuanya" ucap kakak gue. menarik tangan gue hingga mobil kak taeyong melesat cepat memotong jalan.
gugup melandai, tangan gue gak berhenti gemetaran. gue terus berpikir, apa yang bakal terjadi dengan pak jaehyun nantinya?
"jaehyun buka!" kak taeyong menggedor dengan kemarahan yang menggebu-gebu.
"kak, malu diliatin o──"
"kamu diam!" interupsi kak taeyong. dia terus menggedor dengan kuat, tak memperdulikan fakta kalau ini di wilayah orang.
"buka bangsat!" kali ini, pintu itu kak taeyong tendang.
"kena──"
"bajingan!" kak taeyong memberi sebuah pukulan di wajah pak jaehyun. membuat pak jaehyun yang saat itu gak tau apa-apa, terjatuh karena pukulan keras dari kak taeyong.
"anjing lo! bisa-bisanya buat adek gue hamil. bangsat!" kak taeyong terus memukuli wajah pak jaehyun bertubi-tubi. dan pak jaehyun sama sekali gak ngelawan. membiarkan kak taeyong meluapkan semua emosinya ke pak jaehyun.
wajah mempesona nan tampan itu berubah menjadi mengerikan. darah segar mengalir dari hidung pak jaehyun, sudut bibir jadi lecet, pipinya lebam dan mata kanan yang keliatan bengkak. kak taeyong bener-bener seperti dirasuki setan sekarang.
"kak. udah kak" gue mencoba melerai. tapi amarah kak taeyong mengalahkan semuanya. dia terus melakukan hal-hal yang udah di luar nalar. sekarang kami menjadi tontonan para tetangga yang bahkan satu dari mereka pun tidak ada yang mencoba untuk menghentikan pertengkaran antara pak jaehyun dan kak taeyong.
"lo santai-santai aja setelah menghamili adek gue hah?! bajingan bangsat lo! sampah!"
serangan demi serangan, umpatan demi umpatan melayang di depan gue. gue takut dan terus memegang perut gue yang terasa sakit.
please, jangan sekarang.
"yong, gue bisa jelasin"
"halah telat anjing! buat apa lo jelasin sekarang di saat anak dari benih lo itu membuat adek gue kesusahan"
"kak.." ringisan kecil keluar dari bibir gue. kaki gue yang tiba-tiba menjadi mati rasa membuat gue menahan tubuh dengan tembok agar tidak jatuh. menahan mati-matian rasa sakit yang menjalar di bagian perut gue.
mereka yang menyadari, menghentikan aksi mereka dan mendekat ke gue.
"aleta, kamu kenapa?" tanya kak taeyong khawatir.
gue gak menjawab, mencengkeram erat bahu kakak gue dengan satu tangan berada di perut gue. sumpah, rasanya perut gue seperti dililit dan ditusuk-tusuk pake jarum. gue takut anak gue kenapa-napa.
"s-sakit kak. perut aleta sakit.. aaghh" lirih gue.
"buka mata kamu aleta. aleta!" samar-samar, raut wajah khawatir mereka terlihat. teriakan itu tak lagi terasa berisik di telinga gue. dan setelahnya, gue bener-bener kehilangan kesadaran.
tbc.
20/03/2021
©imyourprincesssss
KAMU SEDANG MEMBACA
WALI KELAS
Fanfiction❝ pokoknya bapak harus tanggung jawab kalau saya hamil nanti! ❞ ; alternate universe ft. jaehyun lowercase, bahasa non-baku status: discontinued written story by: © imyourprincesssss, 2021 ' highest rank ' #1 in jaehyun, jaehyunnct, ...