"Eh Kazumi?" ucapku dengan wajah terkejut
"jangan salah paham, aku kesini karena kau di panggil oleh sensei" ucapnya dengan wajah dingin seperti biasa
Aku dan Kazumi segera pergi ke tempat Takada sensei. Ternyata kami di suruh berkemas untuk segera kembali ke dalam desa, syukurlah ternyata kabar adanya penyusup itu tidak benar.
Pada awalnya baik baik saja, tetapi ketika kami berjalan pulang menuju desa. Kami merasakan bahwa sudah ada musuh yang mengepung kami semua dari berbagai arah. Kami semua segera berhenti dan bersiap untuk bertarung.
Takada sensei berteriak agar mereka semua keluar, sesuai dugaan mereka semua keluar dan bersiap untuk bertarung. Aku bertarung dengan tiga orang yang langsung datang ke harapanku.
"heh.... Ninja macam apa kau yang memakai rok panjang, disini bukan waktunya bermain ninja ninjaan bocah" ejekkan nya seakan menghina klan kami yang membuatku kehilangan kesabaran.
Aku melepas kedua sarung tanganku dan mengaktifkan Kagetsu dan bertarung dengan mereka bertiga. Aku melihat titik kelemahannya lewat Kagetsu milikku, titik kelemahannya berada di tengkuk. Aku berlari ke arah belakangnya dengan secepat kilat dan lompat untuk memyentuh tengkuknya.
Dalam sekejap dia membeku dan ku tendang dengan sekuat tenaga agar dia hancur menjadi berkeping keping. Melihatku membekukan seseorang mereka semua beserta anggota timku langsung menatapku terkejut.
"ini bukan saatnya terkejut, fokuslah pada pertarungan ini" ucapku dengan serius
Aku melanjutkan pertarungan ku dengan dua musuh yang ada di depanku. Mereka berdua sangatlah kuat hingga aku hampir kehabisan chakra. Aku pun segera mengambil chakra dari Kagetsu dan aku ingin membuka perban perban yang mengikat kakiku agar aku dapat mencoba kekuatan khusuku ini.
Aku melempar bom asap dan naik ke atas pohon agar memberiku waktu untuk melepas perban untuk bertarung jarak dekat dengan mereka. Tetapi karena rok ku ini, aku menjadi kesusahan untuk melepaskan perban. Ku putuskan membelah rok ku bagian depan dan langsung membuka perban.
Setelah bom asap menghilang, mereka langsung mengetahui keberadaan ku di atas pohon. Aku turun ke bawah dan bertarung menggunakan taijutsu. Titik kelemahan mereka telah terlihat dan aku menendang menggunakan kaki ku tepat di titik lemah mereka.
Dalam sekejap kaki ku mengeluarkan duri dan menancap ke dalam tubuhnya. Pada awalnya hanya biasa saja tidak ada efek apa pun tetapi beberapa detik kemudian dia merasakan kesakitan di bagian tubuhnya yang terkena duri dan membeku begitu saja menjadi es. Begitu pula terjadi di musuh satunya, mereka bertiga telah ku kalahkan.
Setelah mereka semua dikalahkan, aku pikir kami akan melanjutkan misi tetapi Takada sensei mengatakan bahwa kami akan tetap pulang ke desa karena Hokage sama mengirimkan perintah yang menyuruhku Kembali.
"Apa?! Aku harus kembali? Tetapi bagaimana dengan misinya?" tanyaku khawatir
"tidak perlu khawatir, tim lainnya akan menggantikan kita" jawab Takada sensei
Kemudian kami semua Kembali pergi menuju ke desa, di pertengahan jalan tubuhku terasa lemas dan aku hampir jatuh tetapi untung saja Kazumi menangkap ku. Kazumi segera membawa ku turun, secara tiba tiba aku muntah darah. Melihat hal itu, semuanya menjadi panik.
"aku tidak apa apa, ini mungkin karena aku menggunakan terlalu banyak cakra" ucap ku agar mereka tidak khawatir
Setelah cukup istirahat, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Setelah satu jam lebih kami sampai di desa konohagakure. Baru saja kami melangkahkan kaki ke dalam desa, kami bertemu dengan tim guy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Husband? (Naruto×Reader×Neji) [END]
Romance-----WAJIB DI BACA----- Bahasa yang di gunakan di ff ini campur campur sesuai mood author😭 pokoknya gimana pun, semua cerita tetap milik Masashi Kishimoto sensei, watashi hanya meminjam nama chara🙇♀️ Di sini juga banyak karakter/klan/tempat cipta...