Who Is My Husband? (Naruto×Reader×Neji) [END]

chapter #3

Aku dan Neji berjalan menuju hutan tempat dimana Neji akan melatihku. Tiba tiba saja aku melihat ada seorang nenek yang lagi kesusahan membawa barang barangnya.

"jangan bilang bahwa kau ingin menolongnya?" tanya Neji dengan wajah yang aneh

"tentu saja, tidak mungkin aku membiarkan orang lain kesusahan. Neji kun tunggu disini saja"

Aku langsung pergi meninggalkan Neji dan membantu nenek itu membawa belanjaannya.

"Ah... (Y/N) chan, terimakasih kau sudah membantuku. Maaf merepotkan" ucap nenek itu

"apa aku sesering itu membantu orang, hingga mereka tau namaku?" batinku bertanya

"tidak apa apa"

Beberapa menit kemudian aku selesai membantu membawa barang nenek itu, aku baru saja ingin kembali ke tempat tadi tetapi tiba tiba saja Neji sudah ada di belakangku.

Tanpa buang buang waktu, aku menghampirinya dan melanjutkan perjalanan kami menuju hutan. Tidak lama kemudian kami sampai di tempat latihan.

"jadi, apa yang bisa di lakukan oleh kagetsu mu?" tanya Neji

"em.... Kagetsu dapat melihat titik kelemahan seseorang agar dapat di bekukan dengan tepat, kemudian dapat memberikan chakra lebih tapi ada batasannya juga" jelasku kepada Neji

"kalau tidak salah kau juga memiliki kekuatan khusus di kaki mu? Berarti kau membutuhkan Taijutsu juga"

"tapi Taijutsu ku sangat buruk" menghadapi kenyataan sangatlah susah

Karena Taijutsu ku buruk, Neji menyarankan ku agar meminta Lee mengajariku Taijutsu. Sekarang saatnya aku mulai membiasakan diri menggunakan mata ini.

๏_๏_๏_๏_๏_๏

Hampir setengah hari aku melatih mataku dan sedikit berlatih pertarungan jarak dekat dengan Neji.

"haah... Hah...." aku sedikit kelelahan tetapi kenapa Neji terlihat baik baik saja

Cr:Pinterest

"apa segitu saja kemampuan mu?"

*smirk*

"Apa?! NEJI KUN KETERLALUAN"

Karena kesal dengan ucapan mengejeknya, aku memukul kepala Neji seperti yang sering ku lakukan kepada Sasuke. Dia terlihat sedikit kesakitan.

"maaf Neji kun" melihatnya menderita seperti itu, aku terkekeh kecil

"apa kau menertawakan ku?"

"tidak tidak tidak, hanya sedikit lucu saja melihat mu kesakitan bwek"

Aku berlari menjauh dari Neji tetapi tidak ku sangka jika dia mengejar ku, kami bermain lari larian beberapa menit. Pada akhirnya aku tertangkap oleh nya, menyebalkan.