Chapter 21

2.9K 376 55
                                    

Ghosting itu gak enak gais, makanya thor comeback hehehe

Yuhuu, met tengah malam bund..
Maaf bru update karena baru ada ide lgi :)

Selama sebulan lebih ini thor sibuk nugas, persiapan uts, trus uts, lalu nugas lagi sampe botak :)

Apa itu hari minggu? Apa itu libur?

Thor rindu zaman2 SMA, masa kejayaan thor tu. Padahal ya mapel SMA tu banyak dan tetep ada tugas, tapi kenapa pas kuliah matkul dah dikit tapi tugasnya ya lord, bikin rontok rambut 😭😭😭

Bener kata orang, 'ada masa ada orangnya' dan sekarang ini udah bukan masa thor lagi :")

Sampai ketemu di update berikutnya yang entsh kapan terjadi 😂

💌💌💌

"Ada kencan?" tanya Toshiki tiba-tiba begitu Sagara keluar dari kamar mandi yang ada di ruang kerja para dokter di department cardiologi.

Sagara tentu saja dibuat agak kaget dengan kehadiran Toshiki yang sekonyong-konyong hadir dan duduk di kursi kerjanya.

"Apakah mandinya para dokter itu identik dengan mereka mau kencan?" Sagara membalas pertanyaan Toshiki dengan pertanyaan.

Toshiki mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu. "Biasanya sih begitu."

"Aku mandi karena aku merasa gerah. Jadi, ada perlu apa?" tanya Sagara tidak pakai basa-basi, ketika sudah mengenal Toshiki cukup baik, basa-basi itu tidak begitu penting dan terbukti dengan Toshiki langsung menyerahkan tablet berisi data pasien ke Sagara.

"Fujiki Yukihisa," sebut Sagara begitu membaca nama pasien yang tertera di sana. "Pasien VIP lagi rupanya."

"Komisaris utama J-Technology dan dia menderita tumor jantung tanpa gejala sama sekali sampai akhirnya kemarin dirinya pingsan karena jantungnya berdebar tidak normal, selain itu dia juga penderita diabetes tipe dua dan hipertensi." Toshiki menjelaskan secara umum kondisi Yukihisa pada Sagara.

"Cukup complex," komentar Sagara sambil lanjut membaca riwayat kesehatan Yukihisa. "Perokok aktif dan peminum," tambah Sagara lalu dirinya menyebutkan berbagai riwayat tindak kesehatan yang pernah dilakukan oleh Yukihisa selama ini.

"Bukan cukup, tapi memang complex."

Toshiki mengangguk setuju sembari menerima tablet yang ia pinjamkan kepada Sagara. "Fujiki-san akan menjadi pasienku dan aku mau kau menjadi asisten kedua'ku saat operasi nanti. Kau bersedia?"

Tak perlu berpikir lebih lama lagi, Sagara menyetujuinya. Ini bukan pekara dia mencari muka dengan Toshiki atau semacamnya, tapi murni untuk kepentingannya. Semakin banyak pengalamannya, akan mempermudah belajarnya nanti. Sagara tidak mau belajarnya nanti tersendat hanya karena dirinya minim pengalaman.

"Siapa asisten pertamamu?"

"Misugi."

Sagara mengangkat sebelah alisnya dan menatap Toshiki baik-baik. "Dia sudah setuju?"

"Tepatnya aku membuatnya setuju." Toshiki meluruskan. "Dia butuh operasi ini untuk menambah sampel penelitiannya."

"Kau sudah mencari cela agar dia mau rupanya." Sagara tersenyum sinis dan Toshiki tersenyum kecil. "Kalau tidak begitu, dia tidak akan mau. Aku sudah kehilangan satu cardiologist andalanku untuk masa depan, jadi sebisa mungkin, aku tetap membantunya dengan menambah pengalamannya selama dia di sini."

Not so RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang