Chapter 07

2.8K 383 13
                                    

Pepatah mengatakan bahwa badai pasti akan berlalu dan pepatah itu benar adanya. Ilsa yang minggu lalu mengeluh kesakitan, kini sudah sehat kembali dan dapat beraktivitas seperti biasa.

Dirinya sudah kembali melatih para pilot junior dan sudah wara-wiri di udara bersama rekan kerjanya yang paling tsundere, Furusaki Kaoru.

"Otsukaresama," ucap Ilsa kepada crew yang satu mobil jemputan dengannya.

"Otsukaresama, Captain." para crew membalas lalu Ilsa mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada supir yang telah mengantarnya.

Tidak lama setelah itu pintu mobil jemputan Ilsa tertutup secara otomatis dan mobil jemputan itu melaju meninggalkan area apartment Ilsa.

Ilsa menarik kopernya memasuki gedung apartment dan melakukan scan dengan menggunakan kartu penghuni untuk mengakses lift.

Ilsa sudah bisa membayangkan me time yang akan ia lakukan begitu tiba di rumah mungilnya itu.

Hal pertama yang Ilsa lakukan adalah mandi dan berendam air hangat sembari mendengar alunan musik klasik rekomendasi tantenya. Sebelum berendam, Ilsa tidak sabar untuk mencoba scrub yang baru saja ia beli kemarin ketika mereka stay sehari di Osaka.

Dengan hati girang, Ilsa melangkah keluar dari lift ketika sampai di lantai tempat rumahnya berada.

Sembari bersenandung ala-ala dan membayangkan betapa nikmatnya berendam air hangat yang akan ia lakukan, Ilsa membuka pintu rumahnya dan itu bersamaan dengan terbukanya pintu rumah keluarga Narumi.

Sebagai tetangga yang baik, Ilsa memutuskan untuk menyapa tetangganya terlebih dahulu.

"Konichiwa, Naoki-kun!" sapa Ilsa dengan ramah saat ia melihat sosok Naoki yang keluar dari rumahnya.

Naoki tidak membalas ia hanya berdiam diri di depan pintu dengan wajah yang pucat.

"Omo! Kau pucat sekali! Mau kuantarkan ke rumah sakit?" tawar Ilsa dengan tangan mendorong masuk kopernya lalu mendekati Naoki yang dari tadi diam di tempat.

"Tolong aku, Ilsa-san. Dari kemarin pagi perutku sudah terasa sakit, aku kira hanya sakit perut biasa, tapi sekarang sakitnya semakin parah," jelas Naoki dengan memaksakan diri lalu merintih kecil.

"Apa kau masih bisa jalan?" tanya Ilsa tepat di depan wajah Naoki.

"B--isa," jawab Naoki dengan suara kecil.

"Kita ke rumah sakit sekarang," ujar Ilsa dan ia membantu Naoki untuk berjalan menuju lift.

💌💌💌

"Kau sudah menghubungi Kaho-san?" tanya Ilsa ketika mereka berada di dalam taksi.

"Sudah. Tapi ibu tidak menjawabnya, pesan suaranya mengatakan ia sedang membantu di ruang operasi," jawab Naoki sambil menahan sakit di perutnya.

"Apa sakitnya semakin parah?" tanya Ilsa khawatir.

Naoki hanya mengangguk sebagai responnya. "Berbaring'lah dulu." Ilsa menepuk pahanya.

"Tidak perlu merasa sungkan. Kesehatanmu lebih penting sekarang," kata Ilsa seolah-olah tahu kalau Naoki merasa sungkan untuk berbaring di pangkuan Ilsa.

Not so RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang