Chapter 15

2.3K 364 52
                                    

Met tengah malam bunda 😂😂

Thor update malam-malam ya, biar bangun2 bisa baca komenkalian HEHEHEHE

#TimKalong

Jangan malu-malu untuk vomment ya 💛


💌💌💌

"Emang situ bisa deket sama bocah-bocah? Trus di RS mana yang mau you datengin? " tanya Islean meremehkan anaknya ketika Ilsa memberi tahunya bahwa ia bersama rekan pilotnya yang lain akan mengunjungi pasien anak-anak di salah rumah sakit.

"Semoga aja. Padahal aku udah bilang sama boss, tapi boss masih aja ngotot suruh aku ikut." Ilsa menghela napas panjang betapa kurang munjur nasibnya.

Ilsa memang memiliki DNA Taren dan Islean yang bisa dibilang dapat menghadapi bocah-bocah dengan baik, apalagi Taren. Sebelum menikah saja, Taren sudah menjadi bapak kedua untuk adiknyan yang paling bontot, jadi mengurus bocah bukan pekara susah untuknya.

Tapi berbeda dengan Ilsa, wanita yang merupakan jiplakan Taren itu sama sekali tidak mewarisi bakat mengurus bocah dari kedua orang tuanya, justru ia kaku kalau berurusan dengan bocah-bocah, apalagi dibawah usia delapan tahun.

Jika disuruh memilih, Ilsa lebih memilih berhadapan dengan anak remaja ketimbang bocah-bocah.

"Anggap aja latian untuk jadi emak-emak," timbrung Taren yang tiba-tiba nonggol bersama anak bontotnya a.k.a pomeranian yang diberi nama, Dollar. Alasan Taren menamai anjing ras pomeranian itu dengan nama 'Dollar' itu supaya memanggil uang datang kepadanya.

Alasan konyol dan bodoh, tapi Ilsa maupun Islean juga tidak berkata apa-apa kalau Taren mulai kumat ngide bikin hal yang aneh-aneh.

"Hahaha, funny..." balas Ilsa dengan malas lalu ia tersenyum saat melihat Dollar. "Dollar, nanti kita main ya kalau aku pulang!"

"Eh, ngalihin topik nih anak. Di RS mana?" tanya Islean untuk kembali menarik anaknya ke topik awal.

"Di RS'nya mantan." Ilsa menjawab dengan lesu. "Mantan kok kayak setan sih," gerutunya mengundang tawa Taren.

"Kan sama-sama akhiran 'tan', wajar kalau kayak setan," guyon Taren.

"Masuk diakal." Ilsa menyukai guyonan Taren sedangkan Islean memilih untuk menghela napas.

"Eh, siapa teman sekolahmu dulu yang maknya tu selebgram yang kalau pake baju kurang bahan sama gak tahu tempat itu? Yang apa-apa di story itu sama adeknya kena speech delay itu lho" tanya Islean ketika ia teringat akan gosip yang baru diterimanya.

"Oh si Anastasya. Dia baru dicerein'kan sama suaminya?" Ilsa menangkap ungkap ghibah Islean dengan baik.

"Kok tahu?"

"Tahu'lah. Dia hapus semua fotonya sama lakinya sama curhat di sosmed. Itu kenapa dia dicerein?"

"Gara-gara dia lonte lah." Taren menyambar dengan cepat lalu menurunkan Dollar ketika anbul'nya memberontak ingin turun.

"Hoi, si Engkong main ngatain aja!" tegur Ilsa ketika mulut Taren mulai keluar jalur seperti Islean. "Lah emang lonte. Mak'nya juga kurang lebih gitu." Islean membela suaminya dan Taren langsung mengambil kesempatan untuk merangkul istirnya.

"Panas. Gak usah rangkul-rangkul." Islean menepis tangan Taren dan Taren langsung cemberut.

"Emang dia kenapa?" Ilsa kembali bertanya supaya orang tua'nya tidak lupa kalau mereka masih video call dengan anak semata wayangnya ini.

Not so RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang