05

369 57 58
                                    


BACK TO 2021

"Jeon, geser ih! Ini juga kepala lo astagaaaa berat, jangan nyender!!!!"

Xiyeon menggerutu setengah sadar, ia dan Heejin sedang berada di salah satu bar ternama Di Seoul.

"Xiyeon, my stupid best friend. Stttttttt, diem okey!" Heejin bergumam tak jelas dengan separuh kesadarannya.

"Gue mau pesen lagi, do you want something, Jeon?"

Heejin mengangguk, dan membisikkan sesuatu ke telinga Xiyeon, "Ehhh geli, sial."

"Sstttttt, Yep, I'd like some Bombay Sapphire revelation."

Bagaimana bisa dua gadis pengangguran membeli salah satu jenis alkohol dengan harga fantastis itu? Bahkan mereka tak akan pernah melewatkannya ketika tiap kali ke bar.

"Black card Om Jack ngga gue bawa. Please, jangan aneh-aneh." Tolak Xiyeon, sumber uangnya tertinggal di apartment.

Heejin menunjukkan gestur tenang, tangannya merogoh tas Gucci kebanggaannya, "Black card Echan di gue."

Haechan, pacar ketiga Heejin.

Dalam dua detik, black card tersebut telah berpindah ke tangan Xiyeon, "A small or a big one?"

"Big, of course."

"Wait yep. Gue pesen. Eh btw tuh cowok belakang bau-bau banyak duit, gaet gih."

Heejin menoleh kearah tunjuk Xiyeon, benar pria muda seusianya terlihat tampan dan yang pastinya dompet tebal. Langkahnya membawa ke meja pria tersebut, "Hai. Boleh duduk sini?"

"G."

Heejin mendengus, kesal. Bagaimana bisa pesonanya tak bisa menarik perhatian pria di depannya. "Cih, sombong."

Di sudut sana Xiyeon telah menertawakan kebodohan temannya.

"Duh duh ditolak ya, kasian."

"Shut up." Kesal, sungguh. Heejin merasa harga dirinya jatuh seketika.

Disisi lain, pria tadi justru gelisah, "Kok gue kelihatan sih?" ucapnya pada diri sendiri.

"Kenapa sih?" seorang gadis duduk di sebelahnya.

"Li, masa Xiyeon sama Heejin lihat aku? Barusan aja nyamperin kesini, malah kek godain aku." Renjun, pria yang menolak pesona seorang Jeon Heejin.

Lia terbelalak, "Hah? Kok?" herannya, kemudian ia menoleh kearah Xiyeon dan Heejin yang sudah terlihat mabuk.

Pandangan Lia tak beralih sedikitpun, hingga matanya tak sengaja bertemu dengan milik Xiyeon, lalu dengan segera ia memutusnya.

"Njun, kayaknya kalo mabuk mereka lihat kita deh, kan alam bawah sadar mereka menguasai."

Renjun sedikit berfikir, kemudian mengangguk setuju. "Oke, kita balik. Abis ini bilang ke bang Baekh ya babe."

"Babe babe ur head. Stop it, I'm not ur girlfriend."

"Soon."

"Dah Gila."

Xiyeon tak bergeming sedikitpun, "Lo napa sih Yeon? Ada yang menggoda?" tanya Heejin.

Yang di tanya hanya menggeleng pelan, "Gue mabuk banget ya ini?"

"Oh ya pasti ngga ada, secara om Jack ngga ada kekurangan di mata lo. Napa sih?"

Xiyeon menggeleng pelan, halusinasinya benar terasa nyata, 'Gue lihat Jisu,' batinnya berbicara.

-------------------

I'm not a f*ck girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang