06

363 54 95
                                    

Back to 2017

“Nih buat lo Won.”

Wony menoleh ke sumber suara, tepat di sebelahnya laki-laki yang dua hari lalu mendeklarasikan diri sebagai temannya itu berdiri dengan satu kotak besar.

“Apa?”

“Ya makanya terima terus buka lah. Hadiah tuh buat kelulusan lo kemarin, sekaligus merayakan pertemanan kita.”

Saat ini mereka sedang di rooftop restoran.

Wony mengambil alih barang tersebut, hatinya sedikit menghangat ketika mendapatkan hadiah, walaupun sebenarnya ia tak terlalu peduli pada hadiah atau semacamnya.

“Nagapain lo ngasih gue beginian?”

Bahu lelaki itu seketika turun, ditambah ekspresinya berubah datar, “Lo makasih kek atau apa gitu udah gue kasih hadiah, spesial tuh Won. Ya kalo lo sadar diri, harusnya timbal balik.”

“Lo ngga ikhlas ya, yaudah lah ambil balik nih!”

Lelaki itu terkekeh, “Dih, pundungan banget jadi orang. Ikhlas lah gue, dan ya semoga lo suka.”

Wony mengangguk, “Gue cewek btw ngapa lo kasih robot?”

“Mau gue kasih boneka? Dih mending gue kasih ke crush.”

Wony melihat-lihat robot itu, lalu tersenyum tipis, “Lo ada crush tapi malah deket sama gue. Ngga marah dia?”

“Engga lah, orang dia ngga tau gue. Gue cuma mengagumi aja dari jauh.”

Wony mengangguk, “Ohhh gitu, btw nih tombol apa?”

Belum sempat pertanyaannya di jawab, sebuah suara mengagetkan dirinya, ‘Wony jelek, Wony jomblo’.

“Apaan nih kok gini?”

Terdengar suara tertawa lepas dari lelaki itu, puas dengan ekspresi kaget Wony, “Itu emang sengaja gue desain gitu sih.”

Wony menatapnya malas, “Lo ngga tulus ya temenan sama gue?”

“Lo pikir aja sendiri, Apa perlu gue buktiin? Tulus ngga nya itu ngga bisa diutarakan lewat kata-kata btw.” katanya, lalu berjalan sedikit ke depan Wony.

“Won, hidup tuh apa sih? Lo ngga bisa nutup diri terus gitu, kita butuh orang lain.”

Wony menatap punggung itu, “Lo ngga tau apa yang gue alamin, jadi jangan sok nasihatin, lagian kita baru kenal dua hari yang lalu.”

lelaki itu menoleh, “Baru kenal dua hari...” ia menganggukkan kepalanya, “...tapi gue udah perhatiin lo dari dulu.”

Wony mematung, mencoba mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut temannya itu. Hatinya sedikit menghangat.

“Lo jangan terharu gitu dong Won, Hahahahha. Gila kata-kata gue keren juga ya.”

Wony mengerucutkan bibirnya kesal, “Siapa crush lo? sebagai tanda makasih gue bakalan bantuin.” katanya yang kemudian berjalan mendekat ke lelaki itu.

“...Kalo gue bilang itu lo, percaya?”

“Ga.”

“Hahahaha lagian juga bukan lo kok, kalaupun iya pasti gue bertepuk sebelah tangan dong, lo kan suka sama—”

“Diem lo!! Lo kok tau semua kehidupan gue sih?”

Wony kesal, sungguh lelaki di hadapannya ini kenapa menyebalkan sekali, “Buruan siapa tuh cewek?”

Its Secret, cukup doain aja, dia lagi di rumah sakit soalnya.” jawabnya, lalu melenggang pergi meninggalkan Wony yang terkejut dengan penuturan lelaki itu, ada kesedihan, ia jadi menyesal menanyakannya.

I'm not a f*ck girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang