20

217 33 8
                                    

Girls, eh guys, aku kangen masa sama work ini hehe, lanjut deh, kalau masih ada yang stay ya alhamdulillah kalau engga ya yang penting terus ku lanjut 💛

Happy reading, sorry for typo's 💛


















📍Apartment Xiyeon

"Jujur!"

Heejin tidak mengerti, sesampainya ia di apartemen Xiyeon untuk mengantar Wony,  dirinya disuguhkan dengan pemandangan tidak mengenakkan.

Sejak tadi, Xiyeon dan Yeji saling diam, fokus pada ponsel masing-masing.

"Padahal kita baru aja akrab, kok mereka gitu? Ya gak Jin?"

Heejin mengangguk menanggapi Wony, "ho'oh, eh-nggak nggak, sok akrab deh lo!"

Wony tidak peduli dengan respon Heejin, ia memilih untuk mendekat ke Xiyeon dan Yeji, "udah dikasih mulut buat ngomong, tapi diem doang. Dicabut kenikmatan kalian, baru tau rasa!"

"Lo kalau ngomong dijaga!" kesal Yeji.

"Ya makanya ngomong, lo berdua diem terus, apa mau gue bikin diem selamanya?" ancam Wony, ia juga merasa canggung jadinya kalau mereka saling diam.

Yeji sedang menata batin, dia mempersiapkan sebuah pengakuan, "Heejin.."

"Apa?"

"Gue mau jujur."

Xiyeon terlihat ragu, apakah Yeji benar-benar mengatakannya?

"Gue ..."

"NYURI DUIT GUE?!"

"OMG!!!" Wony ikut heboh, "bisa-bisanya lo Ji, nyuri lagi?!" tanyanya penuh drama.

Sedangkan Yeji hanya bisa menghela napas panjang, Heejin dan Wony sama saja.

"Lo berdua bisa dengerin dulu gak sih?!" Xiyeon yang sudah kesal, jadi tambah kesal.

"Sensi banget sih lo, Yeon?"

Tidak ada tanggapan dari Xiyeon, ia kembali fokus pada ponselnya, entah ... semenjak kejadian tadi, Xiyeon menjadi mudah emosi.

"Bukan, gue gak nyuri duit lo, cuman.."

"Butuh duit?" Wony lagi-lagi memotong, Yeji menggeleng.

"Yeji adeknya Hyunjin."

Ketiganya diam, ketika kata itu keluar dengan mudah dari mulut Xiyeon. Yeji hanya bisa menggerutu, kenapa malah Xiyeon yang mengatakannya?

Wony, dia yang tidak tahu Hyunjin, hanya diam.

Dan Heejin..

"OMG!!!! ADEK IPAR!!!"

•••

📍Apartment Xiyeon, again.

"Lo kalau sedih boleh cerita."

Itu Wony, dia sedari tadi melihat Xiyeon yang hanya duduk diam dibalkon. Sepertinya suasana hati gadis itu sedang tidak baik.

Xiyeon hanya diam tidak menanggapi. Dirinya memang sedang tidak baik-baik saja.

Wony yang jengah dengan sikap itu, akhirnya mendekat, duduk disebelah gadis yang hampir dua bulan ini memberinya tempat tinggal.

"Kalau lo ngga mau cerita, oke gak papa. Gue kayaknya bakalan tanya aja."

Kata-kata Wony berhasil menarik atensi Xiyeon, ia menatap lekat manik 'teman'nya itu.

I'm not a f*ck girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang