12

236 39 43
                                    


“Tidak bisa nona, sekarang silahkan ambil yang lain.” kata itu berulang kali diucapkan oleh kasir, pasalnya Wony ini beli baju banyak dan tentu saja dengan brand terkenal.

“Saya udah coba lihat semua baju disini, tapi cuma tertarik sama beberapa yang saya ambil ini mbak, gimana ceritanya suruh ambil yang lain?!”

Bukan apa-apa sih, hanya saja sepertinya Wony melupakan fakta bahwa sekarang dia bukanlah seorang Jang Wonyoung dengan segala kemewahan disekelilingnya.

“Tapi uangnya kurang nona, kalau memang mau ambil ini, setidaknya anda hanya bisa mendapatkan dua setel baju saja, tidak bisa semuanya.”

Wony kesal, tidak tau saja mbak mbak kasir ini kalau dia sebenarnya bisa membeli semua baju yang dijual, bahkan jika mau, Mall ini pun bisa dengan hitungan menit langsung menjadi miliknya.

“Tapi saya mau semua mbak!!”

“Tapi tidak bisa, nona!!”

“Harus bisa!!”

“Tapi uangnya kurang, kalau miskin jangan bergaya pengin beli yang mahal-mahal deh!! Kalau anda tetap ngeyel saya panggil satpam biar seret anda keluar!!”

Wony semakin kesal, beraninya dia melawan putri tunggal dari keluarga Jang. Baru saja Wony ingin mengeluarkan kata-kata, bahunya lebih dulu di tepuk seseorang.


“BANG BAEKH!!!”


Baekhyun tersenyum paksa, karena malu tentunya. Pasalnya Wony ini berteriak, hingga beberapa pengunjung memperhatikan mereka.

“Jangan teriak Won! malu guenya.”

“Hehe.”

Baekhyun sudah mengetahui situasi antara Wony dan mbak-mbak kasir, karena daritadi tanpa Wony sadari, Baekhyun mengikutinya.

“Dia bikin masalah ya mbak? Wajar emang gitu anaknya.” bisik Baekhyun pada mbak kasir.

“Bang gue denger.”

“Bodo amat.”

“Maaf tuan, ini adiknya ya? Kalau iya, tolong kasih tau, jika memang tidak mampu beli baju mahal mending tidak usah.” kata pelayan kasir itu pada Baekhyun.

“SAYA MAMPU YA!!”

Wony hampir berteriak lagi, sampai pada akhirnya dia diam membeku begitu dapat tatapan tajam dari Baekhyun.

“Saya yang bayar semuanya, mbak.” kata Baekhyun sambil memberikan black card pada kasir.

Setelah membayar, Baekhyun membawa Wony sedikit menjauh ke tempat yang tidak terlalu ramai.

“Bang! Bang Baekh! Lo kok tau gue disini?”

Tidak dijawab.

“Bang! Lo ikutin gue ya? Kangen gue ya? Atau lo mau bawa gue balik? Atau—”

“DIEM WON!!”

wony terdiam. “Lo kenapa sih tadi dikasir? Gue tau lo kabur dari rumah kan? Harusnya kalau kayak gitu lo juga tau kehidupan lo otomatis berubah!”

“Bang..”

“Coba aja kalau gue ngga dateng? Mau terus debat di kasir kayak gitu? Lo ngga malu?” Baekhyun terus menghujani Wony dengan kata-katanya.

“Bang, gue kan ngga terbiasa..”

“Makanya biasain, baru juga sehari kabur dari rumah. Kalau emang ngga yakin kabur, balik aja deh lo!”

Tanpa sadar Wony meneteskan air matanya, dia tidak pernah melihat Baekhyun seperti ini. Baekhyun yang biasanya adalah orang yang humoris, dan bertengkar kecil dengannya.

I'm not a f*ck girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang