05

58 4 0
                                    

"Ya Alhamdulillah dong. Kalo pacar kamu itu ga nglamar kamu malam ini berarti kamu harus menerima perjodohan dan laki-laki yang papa pilih kan?"
Jawab papa santai.

"Paa.. Aiyla ga mau dijodohin." Jawab Aiyla yang masih merengek pada sang papa.

"Pilihan kamu kan cuma dua. Antara pacar kamu nglamar kamu malam ini, atau kamu setuju dengan perjodohan ini. Karena pacar kamu ga nglamar kamu malam ini, berarti kamu harus menerima perjodohan ini." Jawab papa

"Tap-" jawab Aiyla yang masih menggantung

"Papa tidak menerima penolakan." Jawab papa tegas memotong perkataan Aiyla.

"Sudahlah sayang. Mama yakin ini yang terbaik buat Aiyla." Jawab sang mama yang duduk disebelah Aiyla sambil mengusap lembut rambut panjang Aiyla.

"Tapi Aiyla ga mau dijodohin." Jawab Aiyla lemah.

"Aiyla, dia itu anak yang baik, tampan,mapan,sholeh,dan bertanggung jawab. Apalagi coba kekurangannya?" Jelas sang papa lagi meyakinkan Aiyla.

Adzan subuh pun berkumandang. Seperti biasa Aiyla bergegas ke kamar mandi dan bersiap melaksanakan sholat. Setelah bersiap dan di rasa semua sudah beres. Aiyla turun menuju dapur.

"Assalamu'alaikum pa, ma, bang." Ucap Aiyla tersenyum.

"Wa'alaikumussalam." Jawab papa,mama,dan abang.

"Sini sayang, kita sarapan dulu." Ajak sang mama.

"Iya ma." Jawab Aiyla yang kini telah duduk di meja makan.

Setelah sarapan Aiyla pamit untuk ke kampus. Karena hari ini ia akan bimbingan skripsi.

"Ma,pa,bang. Aiyla pamit ya. Mau ke kampus. Ada janji sama dosen." Pamit Aiyla sambil nyalim.

"Iya sayang. Hati-hati." Jawab Mama

"Dek, pergi bareng abang ya." Ajak sang abang.

"Tumben" selidik Aiyla.

"Iyaa, lagian kita satu arah.

"Yaudah. Yuk.  Nanti Aiyla telat." Jawab Aiyla.

"Yaudah ma, pa, kita pergi dulu." Pamit abang sambil nyalim yang disusul Aiyla.

Selama diperjalanan  hening. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga suara abang yang memecahkan keheningan.

"Dek" panggil abang yang masih fokus ke jalan.

"Hmmm...." jawab Aiyla yang masih menatap jalanan.

"Abang denger kamu mau dilamar malem ini?"

"Hmm" jawab Aiyla malas

"Siapa?" Tanya abang lagi.

"Ga tau" jawab Aiyla.

"Kamu tuh gimana sih dek. Kamu mau dilamar malem ini, tapi kamu ga tau siapa yang mau nglamar kamu?" Ucap abang panjang lebar. Sambil menghentikan mobilnya di halaman kampus Aiyla.

"Aiyla beneran ga tau bang... lagian Aiyla kan di jodohin sama papa. Kalo abang mau tau siapa calonnya ya... tanya aja ke papa." Jawab Aiyla kesal.

"Trus kamu mau?" Tanya abang lagi

"Yaa emang Aiyla bisa nolak perintah papa? Abang tau kan gimana papa."

"Trus gimana pacar kamu sih raihan itu?" Tanya abang.

"Yaa gitu lah. Aiyla kesel sama dia. Dia ga mau nglamar Aiyla semalam. Itu sebabnya Aiyla harus nerima perjodohan ini." Cerocos Aiyla kesal.

"Yaudah bang, Aiyla masuk dulu. Takut telat. Assalamu'alaikum." Pamit Aiyla pada sang abang.

Jodoh Pilihan PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang