16

41 3 0
                                    

"Iya sayang... makasih ya..." ucap Farhan mengacak rambut hitam Aiyla dan mencium singkat pucuk kepala Aiyla lalu berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Selagi Farhan mandi. Aiyla menyiapkan pakaian Farhan dan menyiapkan perlengkapan Sholat mereka. Karena mereka belum melaksanakan sholat ashar.
Setelah beberapa saat. Suara pintu kamar mandi dibuka. Menampilkan tubuh tegap Farhan yang dibalut dengan handuk dibagian pinggangnya. Menampilkan perut sispack Farhan.
Melihat pemandangan itu, Aiyla langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Farhan yang melihat tingkah istrinya hanya terkekeh geli. Istrinya ini begitu menggemaskan.

"Sayang... kamu ga mandi? Atau mau mas mandiin?" Tanya Farhan yang sontak membuat Aiyla membuka wajahnya yang ditutupi oleh kedua tangannya.

"Ngga... Aiyla mandi sendiri aja." Ucap Aiyla yang langsung ngacir masuk kamar mandi. Jantungnya kini sudah maraton.

Setelah selesai melaksanakan ritual mandinya, Aiyla baru sadar bahwa ia tidak membawa handuknya.

"Haduh gimana ini? Kenapa harus lupa sih? Masa mau minta mas Farhan ambilin sih? Yaudah lah mau gimana lagi?" Gumam Aiyla dalam hati.

"Mas... bisa tolong ambilin handuk Aiyla?" Ucap Aiyla meminta Farhan mengambilkan handuknya

"Sayang... ini handuknya." Ucap Farhan yang telah berada di depan pintu kamar mandi.

Aiyla pun membuka sedikit pintu kamar mandi untuk mengambil handuknya yang ada di tangan Farhan.

Kini mereka melaksanakan kewajiban mereka kepada sang pencipta. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada mereka.

Setelah melaksanakan sholat. Kini mereka berbaring di atas tempat tidur. Aiyla sibuk dengan ponselnya. Dan Farhan sibuk dengan laptopnya.

"Sayang" panggil Farhan

"Hmm" jawab Aiyla

"Sayang ih..." ucap Farhan yang kesal karena tidak dihiraukan oleh Aiyla lalu mengambil ponsel Aiyla.

"Skripsi kamu gimana?" Tanya Farhan yang telah membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan kepala yang diletakkan di atas pangkuan Aiyla.

"Baik" jawab Aiyla singkat.

"Baik gimana?" Tanya Farhan lagi.

"Ya baik. Skripsi Aiyla udah di acc dan 4 hari lagi Aiyla sidang." Ucap Aiyla

"Alhamdulillah... istri mas kan cerdas." Ucap Farhan

"Yaudah sekarang kembaliin dulu ponsel Aiyla." Ucap Aiyla merengek

Farhan hanya terkekeh. Lalu terbesit fikiran untuk menjahili istrinya yang sangat menggemaskan ini.

"Mas akan balikin ponsel kamu. Tapi ada syaratnya." Ucap Farhan

" apaan sih mas. Apa susahnya cuma ngembaliin ponsel Aiyla? Pake ada syarat-syaratan." Ucap Aiyla kesal

"Yaudah kalo ga mau gpp. Tapi kalo mau ya sayang harus nurutin syaratnya mas." Ucap Farhan santai.

"Yaudah. Apa syaratnya?" Tanya Aiyla menyerah.

"Cium pipi mas" ucap Farhan yang sontak membuat Aiyla melotot.

"Ngga....ngga...ngga..." ucap Aiyla

"Yaudah kalo ga mau. Berarti ponsel kamu buat mas" ucap Farhan

"Iya deh iya..." ucap Aiyla kesal

Lalu mencium pipi Farhan bergantian. Farhan yang mendapatkan ciuman dari Aiyla sontak merasa jantungnya akan lompat keluar. Setelah itu mereka menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa ke rumah bunda.

Setelah semua barang mereka rapi. Tak lama Adzan maghrib berkumandang. Farhan pamit untuk pergi ke masjid. Seperti biasa Aiyla pun akan melaksanakan kewajibannya pada sang pencipta.
Aiyla pun segera berwudhu lalu sholat.
Setelah melaksanakan kewajibannya pada sang pencipta setelah sholat dan membersihkan kamarnya, kini Aiyla membantu sang mama untuk menyiapkan makan malam.

Setelah selesai membantu mama menyiapkan makan malam, suara pintu pintu diketuk.
Tok...tok...tok...

"Assalamu'alaikum" ucap papa

"Wa'alaikumussalam" ucap mama dan Aiyla yang lalu mencium tangan papa.

"Papa mau ke atas dulu. Mau bersih-bersih" ucap papa lalu pergi kekamar yang disusul oleh mama

Aiyla pun pergi kekamarnya. Dikamar Aiyla kembali memainkan ponsel kesayangannya.
Tak lama adzan isya berkumandang. Aiyla segera berwudhu dan melaksanakan sholat isya. Setelah Aiyla melaksanakan sholat isya, kini ia kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya.

Tok...tok...tok...
Suara pintu kamarnya diketuk. Aiyla pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya, dan ternyata Farhan.

"Assalamu'alaikum sayang" ucap Farhan tersenyum

"Wa'alaikumussalam mas." Ucap Aiyla lalu mencium tangan Farhan. Pipinya kini sudah seperti kepiting rebus. Wajah Aiyla merona setiap kali mendapatkan perlakuan romantis dari Farhan. Dia tidak pernah berfikir lelaki yang sebelumnya sangat dingin padanya, bahkan tidak pernah mau menatapnya. Setelah menikah, kini lelaki itu sangat hangat padanya.

Nikmat tuhan yang manakah yang kau dustakan. Maha suci Engkau Ya Rabb yang menghadirkan cinta ini.
Bahkan sebelumnya Aiyla sempat ragu dengan pernikahan ini. Kini ia yakin bahwa Takdir Allah itu indah.

"Sayang udah siap? Kita kerumah bunda sekarang, biar ga kemaleman" ucap Farhan sambil merapikan sajadahnya.

"Sudah mas. Tapi kita makan malem dulu. Sekalian pamit sama papa." Ucap Aiyla yang disetujui oleh Farhan.

Kini mereka melaksanakan makan makan malam. Setelah makan malam, kini Farhan membuka pembicaraan.

"Ma, pa, Aiyla sama Farhan mau pamit. Malam ini Aiyla dan Farhan mau ke rumah bunda." Pamit Farhan

"Harus malam ini? Kenapa ga nanti pagi aja Han?" Tanya papa

"Ngga pa. Rencananya kami mau pergi sore tadi, tapi kata mama lebih baik nunggu papa pulang. Dan sekarang papa udah pulang. Maka Mas Farhan langsung pamit." Jawab Aiyla.

"Yaudah kalau gitu mau kalian. Papa nurut aja.  Yang penting kalian hati-hati. Farhan, papa titip Aiyla, jaga Aiyla baik-baik, maafin sikap ke kanak-kanakan Aiyla." Ucap papa

"Insyaallah pa. Kalau gitu Farhan dan Aiyla pamit" ucap Farhan

Farhan dan Aiyla pun segera kekamar Aiyla untuk mengambil barang-barang mereka. Setelah mengambil barang-barang mereka, kini mereka berpamitan lagi pada Papa dan mama.

"Ma,pa, Farhan dan Aiyla pamit." Ucap Farhan mencium tangan mama dan papa yang kemudian disusul Aiyla.

"Kalian hati-hati. Farhan papa titip Aiyla. Dan Aiyla patuhi Farhan. " nasihat papa.

Setelah selesai berpamitan, kini mereka memasuki mobil milik Farhan. Lalu Farhan pun mengemudikan mobilnya menuju ke rumah ayah dan bunda. Ditengah perjalanan.

"Mas nanti kita beli martabak dulu buat bunda ya" ucap Aiyla

"Iya sayang" ucap Farhan tersenyum.

Setelah menemukan penjual martabak, Farhan pun memarkirkan mobilnya untuk membeli martabak.

"Bang martabaknya 2, yang keju susu 1 sama yang cokelat kacang 1." Ucap Farhan pada penjual martabaknya.

"Baik mas. Silakan duduk dulu" ucap abang tukang martabak.

Farhan dan Aiyla pun mengangguk. Lalu kembali fokus memandangi layar ponsel masing-masing.

♡♡♡

Jangan lupa vote, komen, dan shere ke temen-temen kamu ya...

Follow igku @rufaqa_Alruwh04

Jodoh Pilihan PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang