06

66 4 0
                                    

Sesampainya di Cafe. Mereka bertiga mendiskusikan dan membahas skripsi mereka. Mereka saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan skripsi mereka.

"Lo mau pesen apa? Tanya Nayya

"Gue cappucino" jawab Aiyla dan Syaqilla bersamaan.

Setelah menunggu beberapa lama, pesanan mereka pun datang. Mereka meminum pesanan mereka dan melanjutkan diskusi mereka.

Tiba-tiba...
Syaqilla melihat sesuatu.

"Aiy... itu bukannya Raihan ya? Kok sama cewek?" Tanya Syaqilla menunjuk salah satu meja yang ada di sana.

"Mana Qil?" Tanya Nayya penasaran.

"Itu tuh" menunjuk lagi meja yang barusan ditunjukkannya.

"Eh iya Aiy. Siapa itu?" Tanya Nayya.

Setelah ikut melihat ke arah yang di tunjuk oleh Syaqilla dan Nayya.
Deg...
Benar saja, Raihan sedang duduk bersama seorang perempuan. Dan mereka terlihat mesra. Raihan tampak menyuapi perempuan tersebut. Begitu sebaliknya.

"Eh itu kayanya selingkuhannya deh Aiy." Ucap Nayya yang berhasil membuat hati Aiyla panas.

Tanpa sepatah kata pun Aiyla langsung menghampiri meja Raihan dengan penuh emosi. Dia menggebrak meja Raihan sangat keras sehingga seisi Cafe tersebut kini memperhatikan mereka.

"Eh mba, apa-apaan ya? Kok datang-datang nggebrak meja kita sih?" Tanya perempuan yang bersama Raihan yang kini berdiri kesal.

"Eh loh ga usah ikut campur ya." Jawab Aiyla sambil menuding perempuan yang bersama Raihan tersebut.

"Dan loh!  Karena ini sebabnya loh ga mau nemuin papa buat nglamar gue semalem?" Bentak Aiyla pada Raihan sambil mendorongnya.

"Hah nglamar?" Tanya perempuan itu bingung.

"Ya." Jawab Aiyla

"Aiy. Aku bisa jelasin..." Jawab Raihan yang berusaha memegang tangan Aiyla.

"Lepasin gue." Ucap Aiyla sambil menghempaskan tangan Raihan yang berusaha memegang tangannya.

"Aiy, aku bisa jelasin." Ucap Raihan lagi frustasi.

"Han. Ini apa-apaan sih? Kok ada acara lamar-lamaran?" Tanya perempuan tersebut.

"Dan mba siapa ya?" Tanya perempuan itu.

"Kalo mba mau tau siapa saya. Tanya pada Raihan." Jawab Aiyla.

"Dan loh. Cukup. Gue udah tau sifat lo yang sesungguhnya. Dan malam ini gue ga akan ragu untuk menerima lelaki pilihan papa." Ucap Aiyla sambil menudingkan jari telunjuknya pada Raihan lalu pergi meninggalkan Raihan bersama perempuan itu.

"Han, sebenernya ada apa sih? Kok ada acara lamar-lamaran? Dan siapa perempuan itu?" Tanya perempuan itu.

"Arghh" Bentak Raihan frustasi mengusap kasar wajahnya.

"Lo diem! Gausah ikut campur!" Bentak Raihan lagi pada perempuan itu.

"Ga bisa gini dong" jawab perempuan itu kesal.

"Semua ini gara-gara loh! Dan mulai sekarang kita putus." Bentak Raihan pada perempuan itu lalu pergi meninggalkannya.

"Tega loh Han!" Teriak perempuan itu yang kini menangis sesenggukan.

Dalam perjalanan Aiyla masih menangis kesal dan kecewa atas apa yang dilakukan  Raihan padanya. Sesampainya di rumah.

"Assalamu'alaikum" ucap Aiyla yang kini memasuki rumah. Dan hendak membersihkan diri dan menenangkan dirinya di kamar.

Jodoh Pilihan PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang