"Kuingin ada di sampingmu sebentar lagi saja."
Tidak bisa kuucapkan entah kenapa
Jawaban yang saling bersilangan mengubah perasaan kitaIkimono Gakari - Soprano
===
Felix duduk sambil memainkan ponselnya ketika lonceng di pintu toko bunga mendadak berbunyi.
"Selamat da—" Orang terakhir yang ingin Felix temui hari ini. "Tang."
Minho.
"Ada yang bisa saya bantu? Cari bunga yang seperti apa?" tanya Felix ramah, profesional.
"Yang seperti Seungmin," kata Minho.
Felix memutar matanya tidak suka. "Yang betul," katanya.
"Mana Seungmin?" tanya Minho. "Beberapa kali lewat sini, aku lihatnya kamu terus."
"Memang kenapa?" tanya Felix dingin.
Minho memicingkan matanya dengar reaksi Felix. Kenapa, ya? Biasanya Felix semangat kalau ketemu Minho atau Hyunjin. Terakhir bertemu pun, Felix terlihat biasa saja. Lebih lagi, dia ternyata baru saja meminta Hyunjin dan aku untuk membuatkan koreografi yang menceritakan tentang Seungmin.
Minho sendiri sudah cukup merenungi kesalahan dia dan Seungmin, dan memutuskan untuk berpikir bahwa dia sudah cukup keterlaluan. Tidak hanya Seungmin yang salah dalam kesalahpahaman ini, jadi dia ingin menyampaikan maaf secara langsung.
Tapi sulit sekali menemukan Seungmin selama seminggu ini.
"Kenapa diam saja?" Felix bertanya. "Kalau memang tidak ingin beli apa-apa, pulang saja."
Minho terkejut. "Aku diusir?"
"Iya."
"Ada apa? Apa aku habis berbuat salah?" tanya Minho. "Kamu nggak biasanya sedingin ini," katanya.
Felix beranjak dari meja kasir, mencari kesibukan lain. Dia menata bunga-bunga Peony yang entah kenapa waktu itu Seungmin beli banyak sekali. Memang sih, peony paling laku kalau untuk kelulusan atau sekadar ucapan selamat, tapi orang-orang lebih suka meminta mawar.
Minho merasa diabaikan. Dia duduk di salah satu kursi tunggu untuk menarik perhatian Felix.
Sambil menunggu Felix mengusirnya lagi, Minho mencari lagu untuk proyek barunya bersama Hyunjin.
"Menurutmu, apa Seungmin cocok dengan lagu Fur Elise?" tanya Minho, sekali lagi untuk menarik perhatian Felix.
"Tidak." Dengan tegas Felix menjawab. "Tentu saja tidak, itu kan lagu sedih tentang kehilangan seorang kekasih," katanya.
Minho terkekeh. "Bukan kehilangan kekasih, tapi tidak sempat menikah karena dia keburu diambil orang."
Felix mendecih. "Ya sama saja," katanya.
Diam lagi.
Minho melanjutkan kegiatan mencari lagu, begitu pula Felix yang kali ini merapikan warna bunga sesuai kelompoknya.
"Kenapa peduli lagi sama Seungmin?" tanya Felix yang direspon tolehan kepala Minho.
"Apa maksudnya?" Minho bertanya, sungguhan tidak mengerti maksud Felix menanyakan hal itu.
"Minggu kemarin Seungmin ditinggal di taman dengan gerimis, hujan. Terus datang lagi cari Seungmin? Mau apa? Kenapa?" geram Felix.
Minho tidak tahu kalau Seungmin sakit, masih belum. Felix juga inginnya tidak menjelaskan apapun kepada penari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion and Sad Symphonies // 2min
Fiksi PenggemarKenapa juga kau deskripsikan diri bagaikan bunga kamomil? Kau itu dandelion, Seungmin. Rapuh dan mudah terbang. [ Bxb / mxm ] [ SKZ ; Minho x Seungmin ]