-27-Luar Kendali

19.9K 1.1K 10
                                    

Ilyas mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Kemarin sore Febri tiba tiba membatalkan janjian mereka untuk bertemu. Membuatnya nekat ke rumah Febri siang ini

Ketika sampai didepan gerbang, Ilyas melihat rumah nampak sepi dan sunyi. Ia melepas helm dan turun dari motornya

"Misi pak" sapanya kepada satpam rumah itu

"Iya?"

"Febri ada?" tanya Ilyas

Satpam mengangguk "Ada. Sebentar saya panggilkan" ujarnya dan masuk kedalam rumah megah itu

Febri yang tengah menonton TV, menoleh kearah pintu masuk saat melihat pak Amat, satpam rumahnya berjalan kearah nya

"Misi non. Ada temennya didepan"

Febri mengerutkan alisnya bingung. Pasalnya siang ini dia tidak ada janji dengan siapa siapa

"Cewek cowok?" tanya Febri

"Cowok"

"Suruh masuk aja pak"

Pak Amat mengangguk, lantas pergi keluar rumah menuju pos satpam didepan. Ia membukakan gerbang untuk Ilyas

"Motornya masukin aja mas. Sudah ditunggu non Febri didalem" ujar Pak Amat

"Makasih pak" Ilyas memarkirkan motornya tepat didepan garasi

Ilyas berjalan masuk kedalam rumah itu. Melihat sekeliling yang nampak sepi. Ia melangkahkan kaki lebih masuk kedalam rumah, melihat Febri sedang asik menonton TV. Sampai sampai tidak menyadari kehadirannya

"Serius amat" ujarnya

Febri menoleh. Jelas Febri terkejut melihat kehadiran Ilyas didalam rumahnya

"Lo ngapain kesini?" tanya Febri. Ia berdiri dan berjalan kearah Ilyas

"Nemuin lo" ujarnya

"Duduk" suruh Febri. Ilyas mengangguk dan duduk tepat disamping Febri

"Jadi?" tanya Febri

"Apanya?"

"Ada urusan apa kesini?"

"Ya gue mau jelasin tentang pertanyaan lo berbulan bulan yang lalu" ujarnya

Febri mengerutkan keningnya, mengingat pertanyaan apa yang pernah ia lontarkan kepada Ilyas

"Yang mana?" tanya Febri

"Tentang gue yang kenal lo duluan padahal kita belum kenalan" jawab Ilyas

Febri mengangguk, ia ingat. "Ohhh yang itu! Coba jelasin!" ujarnya antusias

"Gimana ya jelasinnya"

"Ihh buruan. Gimana aja terserah lo" sahut Febri

Ilyas terkekeh pelan

"Jadi gue itu orang suruhan unt-"

Ceklek

Ucapan Ilyas terpotong ketika pintu utama rumah Febri terbuka. Sosok lelaki dengan boomber hitam baru saja memasuki rumah. Tatapannya tajam, dengan wajah datar serta aura dinginnya

"Davi?!" kaget Febri. Ilyas juga tentu kaget dengan kehadiran Davi secara tiba tiba. Namun ia berusaha bersikap biasa saja

"Lo ngapain kesini?" tanya Davi, tertuju pada Ilyas

Ilyas tersenyum miring "Sinting" ujarnya

"Lo ngapain kesini?!"

"Gue ada urusan!" sewot Ilyas

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang