-43-Cengeng

17.6K 1K 19
                                    

Febri membuka matanya perlahan ketika merasakan silau dari pancaran sinar matahari yang masuk kedalam kamar serba hitam putih itu

"Bangun" ujar Davi yang tengah membuka sebagian gorden dikamar Febri

Febri hanya berdeham, ia bangkit dari kasurnya dan berjalan masuk kamar mandi untuk membersihkan diri

"Lo kasih parfum gue ke dia?" tanya Davi kepada Febri yang baru saja keluar kamar mandi

Febri mengikuti arah pandang Davi, tepat kearah boneka beruang "Iya, biar wanginya sama kaya lo"

"Dapet parfum dari mana lo?" tanya Davi curiga. Pasalnya parfum yang dikenakan Davi terbilang limited edition dan tentu buatan luar negeri

Febri menyengir kuda "Dari lo, hehe"

"Perasaan gue gak pernah ngasih parfum gue ke elo" ujar Davi

"Ck emang lo gak pernah ngasih, orang gue ngambil sendiri"

"Lo nyuri?"

Febri menggeleng "Gak"

"Itu namanya mencuri"

"Heh enggak ya! mana ada seorang Febri mencuri" ujarnya tak terima

"Lo kan ambil parfum gue gak bilang bilang, itu namanya mencuri" ujar Davi sembari menoel gemas hidung kekasihnya

"Daviano Alex, dengerin ya. Lo kan pacar gue, otomatis barang punya lo itu punya gue juga" jelas Febri dengan tampang sok serius

"Emang ada aturan begitu?" tanya Davi

Febri hanya mengangguk, sedangkan Davi tersenyum simpul melihat wajah lucu kekasihnya

"Turun, kita sarapan"

--

Davi dan Febri sedang berada di markas karena tadi gadis itu merengek ingin jalan jalan, siang ini cuaca mendung sepertinya akan turun hujan

"Kayaknya mau hujan deh Dav" ujar Febri, mereka sedang duduk di sofa pojok dengan Davi yang fokus bermain PUBG

"Iya" jawab Davi

"Dav"

"Hm?"

"Laper"

Tanpa menjawab ucapan sang kekasih, Davi menaruh ponselnya keatas meja dan beranjak menuju dapur

Aka dan Aldi yang sedang membuat kentang goreng langsung mengalihkan pandangan mereka pada Davi yang tengah mengambil nasi dan ayam yang tadi Zena goreng untuk anak anak

"Tumben makan disini Dav" ujar Aldi

"Iya, biasanya makan diluar mulu" sahut Aka

Davi menggeleng "Bukan buat gue" ujarnya

Aldi dan Aka saling pandang "Terus buat kita gitu? Aduh gak usah repot repot deh, jadi malu" ujar Aldi

Aka menepuk punggung Aldi cukup keras "Alay" ujarnya

"Terus buat siapa Dav?"

"Febri" singkat Davi lalu berjalan keluar dapur menemui gadis yang sedang bermain ponsel miliknya di sofa pojok

"Lah iya ya mereka kan pacaran, lupa gue"

Aka kembali menepuk punggung Aldi "Pikun" serunya

"Anjing lo! gue bales habis ini!" seru Aldi meneriaki Aka yang malah tertawa sembari pergi menyusul Davi

Davi menaruh satu piring berisikan nasi putih dan dua ayam goreng kehadapan Febri

"Makan"

Febri hanya berdeham, matanya tak lepas dari layar ponsel milik Davi yang menampilkan deretan kata kata

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang