-21-Pacar Davi

23.5K 1.3K 21
                                    

"jika ada seribu perempuan cantik inginkan aku, percayalah aku akan tetap memilihmu" -Daviano Alex

'ceklek

Pintu kamar Febri terbuka, Ajeng berjalan kearah anaknya itu dengan membawa kotak P3K

"Kenapa bisa jatuh gini? Kamu bawa motor gak hati hati ya?" tanya Ajeng saat berada tepat didepan Febri yang bersandar pada kasur

"Hati hati kok"

Ajeng yang semula ingin mengganti perban ditangan Febri tiba tiba mengurungkan niatnya. Ia menaruh kembali kotak P3K itu dan menatap Febri

"Terus? Kamu ditabrak?" Ajeng mulai panik

"Enggak gitu ma"

"Terus gimana? Cerita sama mama"

Febri menghembuskan nafasnya kasar "Ihh Mama. Katanya mau gantiin perban Febri. Gatel ni gak diganti ganti"

"Hehe lupa. Yaudah kamu sambil cerita"

Ajeng mengambil kembali kotak P3K itu. Mulai melepas perban Febri dan menggantinya dengan yang baru

Febri menceritakan semuanya, ia juga menceritakan jika ada yang menyenggol body motornya. Tidak mungkin jika Febri berbohong atau menutup nutupi kejadian sebenarnya kepada Ajeng

"Kok tega banget. Siapa emang anaknya?" tanya Ajeng

"Febri juga gak tau. Yang dibelakang Febri tadi cuma Aldi, Zena, Tio, sama Safna"

"Pasti diantara mereka ada yang lihat siapa pelakunya" ujar Ajeng

Febri mengangguk "Pasti. Nanti Febri cari tau"

Ajeng mengangguk. Mencium kening anaknya itu dan berjalan keluar kamar.

Ting!

Pesan masuk, Febri membuka aplikasi WhatsApp. Beberapa pesan yang menumpuk ia biarkan ketika melihat nama seseorang diantara barisan itu

Davi
Feb
Gmn?

Febri
Apanya?

Davi
Luka

Febri
Lo luka? Kenapa bisa luka?

Davi
Ck. Luka lo gmn? Membaik?

Febri
Ohh bilang yang jelas dong
Udah mendingan, paling juga besok pagi badan gue encok semua

Davi
Dirumah?

Febri
Iya
(read)

"Gak jelas banget deh main read aja" gumam Febri kesal

Karena merasa bosan, Febri membaca wattpad menyelesaikan cerita yang sempat tertunda. Beberapa menit berlalu, Febri sudah terlelap dengan handphone yang masih digenggam

Disisi lain. Davi berjalan menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa

"Davi. Mau kemana?" suara lengkingan itu sangat dikenali Davi

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang