-22-Special Moment

22.6K 1.2K 27
                                    

"jangan pergi jika sudah berjanji"

Bruk

Febri terjatuh akibat kotak kecil yang ada tepat didepan pintu kamar membuatnya tersandung.

"Pagi pagi udah apes aja" gumamnya

Ia menoleh kearah samping, tepat dimana kotak kecil berwarna hitam itu tergeletak dengan posisi terbalik. Febri mengerutkan keningnya bingung.

"Siapa si yang naruh beginian pagi pagi buta" gumamnya. Ia melihat kesekitar rumah, sepi dan sunyi.

"Maaah!!"

"Mamahh!"

"Bii! Bi Minah!"

Teriaknya berkali kali namun tidak ada yang menyaut. Ia berjalan santai menuruni tangga dengan kotak kecil berada ditangan kanannya

Febri menoleh kesamping ketika melihat Ajeng keluar dari kamar mandi "Apa si kok teriak teriak" ujarnya

Febri berjalan menghampiri Mama nya "Ini punya siapa?" tanyanya dengan menyodorkan kotak kecil itu

Ajeng seketika mengingat kejadian semalam.

Flashback on

Ajeng berjalan hendak menutup gerbang depan rumahnya. Satpam mereka ijin pulang lebih awal karena istrinya sedang sakit, dan harus mengurusnya

Grekkk

Pintu gerbang perlahan ditutup. Namun belum sepenuhnya tertutup, terdengar suara motor yang berhenti tepat dibalik gerbang.

Ajeng mengintip dari celah gerbang. Ia mengerutkan keningnya, seperti tidak asing dengan sosok pemuda itu.

"Davi?" panggil Ajeng dengan lirih, takut salah orang

Davi menoleh kearah gerbang. Terlihat Mama Febri memperhatikannya dibalik celah kecil disana. Davi melepas helm dan turun dari motornya

"Buka dong tan" ujar Davi

Ajeng menurut. Ia membuka setengah gerbang. Davi memajukkan langkahnya dan menyalami tangan Ajeng

"Maaf Tante kesini malem malem" ujar Davi

"Iya gak papa. Mau ketemu Febri? Biar tante panggilin" ujar Ajeng dan hendak berjalan meninggalkan Davi

Davi mencekal tangan Ajeng. Membuat Ajeng menoleh kearahnya "Jangan dipanggil anaknya" ujar Davi

"Terus kesini ada apa?" tanya Ajeng

Davi menyodorkan kotak kecil berwarna hitam dengan pita abu abu melingkar disekitarnya. Ajeng menerima kotak itu dengan tampang bingung

"Ini Davi titip buat Febri. Tolong dikasihnya didepan pintu kamar Febri ya Tante. Jangan kasih ke orangnya langsung" jelas Davi

"Ini isinya apa?" tanya Ajeng sembari memperhatikan bagian luar kotak itu

"Enggak macem macem kok tante. Davi cuma mau ngasih kado aja. Suerr" ujar Davi dengan jari telunjuk dan tengah dinaikkan

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang