-34-Resmi

20.6K 1.1K 12
                                    

"aku bertemu manusia manusia baru, namun tidak ada satupun yang bisa mengambil hatiku secepat dirimu"

Malam ini tepat pukul sebelas malam, keenam remaja itu sudah berkumpul dirumah salah satu dari mereka

Davi, Saka, Aka, Aldi, Vania, dan Sila. Mereka berada dirumah Saka. Semua sudah siap, ada dua roti ulang tahun berukuran besar dan sedang diatas meja

"Lo beli kue kapan deh Dav? Kok gue gak tau" tanya Aldi

"Emang gue harus ngasih tau lo?" tanya Davi dengan nada judes

"Iy-ya enggak si"

Ya. Kue berukuran besar itu Davi yang membelinya tadi sewaktu pergi dari markas. Entah dorongan dari mana ia rela pergi ke toko kue yang didominasi oleh perempuan demi membeli satu roti ulangtahun untuk Febri

Roti dengan cream putih juga coklat berwarna hitam, disertai beberapa hiasan itu terlihat sangat cantik. Terdapat tulisan "HAPPY BIRTHDAY FEBRI" yang terukir indah diatas kui tersebut

"Gak ada romantis romantisnya ya. cuma hpbd Febri" gumam Aka membaca tulisan itu

"Yaelah. Davi beliin kue buat Febri aja udah mentok paling romantis" sahut Aldi

"Kayak gak tau Davi aja" kini Saka ikut menyahut

Sedangkan Vania dan Sila saling pandang dengan tatapan seperti sedang berbicara apa Davi sedingin itu? se cuek itu? se anti itu sama hal romantis? batin mereka bertanya tanya

"Jalan?" tanya Davi

Vania melirih jam sekilas, sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Ia buru buru menghubungi Ajeng- Mama Febri untuk meminta ijin memberikan surprise malam ini

Semua memperhatikan Vania yang tengah mengobrol dengan seseorang diujung telfon beberapa saat

"Gimana?" tanya Sila

"Kata tante Ajeng, Febri udah tidur dikamar. Kita disuruh kesana aja nanti dibukain gerbang sama pak satpam, terus suruh masuk aja kekamar Febri"

"Wah langsung masuk ke kamar?" tanya Aldi antusias

"Gue sama Sila. Kalian nunggu luar"

"Ye kirain- eh engga dav bercanda" gugup Aldi saat mendapati tatapan tajam dari Davi

"Inget pacar dirumah" sahut Saka

"Lah terus nanti ngajak Febri turun kebawah gimana?" tanya Sila

"Gampang. Dia kan otaknya lemot, apalagi kalok bangun tidur. Bisa kita kibulin" ujar Vania mendapat anggukan setuju dari mereka semua

"Yaudah ayo" titah Davi

Mereka membelah jalanan kota yang sepi karena tengah malam seperti ini. Mobil sport hitam milik Davi beriringan dengan mobil Pajero putih milik Saka

Didalam mobil Davi, hanya ada dirinya dan Aldi. Sedangkan yang lainnya berada di mobil Saka

skip

DAVI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang