20. Like it

2.4K 187 10
                                    






Kondisi kesehatan Jimin sudah jauh lebih membaik hari ini, namun walaupun begitu Jungkook agaknya masih ragu untuk meninggalkan Jimin sendirian di rumah. Kemarin, orang tua Jungkook datang dari busan setelah mendengar kabar perihal Jimin yang sempat jatuh sakit.

Ibu Jungkook  memberi nasihat pada Jimin agar ke depannya menantunya itu bisa lebih berhati-hati dan tak lagi memaksakan diri untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang berat. Nyonya Jeon sempat memberi usulan pada Anaknya tentang bagaimana jika mereka berdua menyewa asisten rumah tangga saja namun usulan itu di tolak Jimin dengan halus. Karena Jimin pikir ia masih cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan rumah mereka sendiri, lagipula tidak mungkinkan Jimin harus mempercayakan orang lain untuk  mengurus rumah dan juga Anak-anaknya sementara ia berada di rumah dan tak mengerjakan pekerjaaan seperti halnya yang di lakukan oleh Jungkook.

"Sayang, aku sudah membuatkanmu bubur. Jadi sekarang makan yah?" Jungkook masuk ke dalam kamar mereka dengan membawa nampan yang berisikan bubur dan juga segelas air putih. Dokter bilang, Jimin harus lebih banyak beristirahat dan oleh karena itulah Jungkook meminta Ibunya untuk membawa Kedua Anaknya itu agar Jimin tidak terlalu banyak pikiran.

Jimin menyibak selimutnya dengan pelan, tersenyum manis ketika mendapati sang suami sudah ada di sampingnya. Jungkook meletakkan nampan itu di atas meja dan beralih membantu sang Istri untuk bersandar di kepala ranjang. Jimin senang, setidaknya karena ia sakit Jungkook jadi lebih memperhatikannya kali ini.

"Nah, sekarang makan buburnya yah." Jungkook memberi usapan lembut di kepala Jimin saat Pria mungil itu mulai memasukkan satu sendok bubur buatannya itu ke dalam mulutnya. Jimin sempat terdiam sejenak sebelum kembali melanjutkan sarapan paginya.


Bagi Jimin rasa masakan Jungkook kali ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Jimin jadi tertawa sendiri jika mengingat kembali rasa masakan pertama Jungkook waktu itu. Rasanya hambar dan juga hampir gosong. Tapi karena tidak ingin melihat Jungkook kecewa, Jimin pun menghabiskan makanannya dan tak lupa memberikan pujian atas keberhasilan Suaminya dalam hal memasak.

"Kenapa kau tertawa, apa rasa buburnya tidak enak?" Jimin langsung terlonjak di tempatnya, ia pikir sejak tadi Jungkook tidak memperhatikannya namun dugaannya itu salah, karena walaupun ada ponsel di tangan Jungkook tapi Pria itu tetap memokuskan dirinya pada Jimin.  Tidak ada hal yang jauh lebih penting bagi Jungkook selain Istri dan juga Anak-anaknya.

Jimin menggeleng pelan, satu tangannya ia ulurkan untuk mengenggam erat tangan Jungkook.  " ah, tidak. Tentu saja rasanya enak. Aku tertawa, karena aku merasa senang. Setidaknya walaupun Suamiku yang manis ini tidak  pandai memasak tapi ia tetap mau berusaha memasakkan bubur untuk Istrinya. Terima kasih yah, Sayang." Jimin mengelus lembut tangan Jungkook yang berada di dalam genggamannya. Jungkook yang mendapat pujian dari sang Istri hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar. Setidaknya ada hal dari dirinya yang bisa ia banggakan kali ini.

"Iya sama-sama. Sudah sepantasnya seorang Suami mengurus Istrinya saat sedang sakit. Kau tahu, aku bahkan sudah selesai mengerjakan semua pekerjaan rumah kita. Jadi, karena hari ini aku tidak masuk ke kantor, maka aku akan mengurusmu seharian, ok?" Jungkook baru saja akan memeluk Jimin namun dengan sigap Pria mungil itu langsung menolaknya. Jimin menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan kemudian mengerucutkan bibirnya itu ke depan. Ia memberi pelototan mata pada Jungkook hingga membuat nyali Pria itu yang awalnya sebesar gajah berubah jadi sekecil semut dalam sekejap. Jangan pernah macam-macam dengan jika tidak ingin berakhir babak belur di tangan Jimin. Istrinya itu kalau sudah mengamuk bisa lebih galak daripada banteng liar, jadi sebisa mungkin Jungkook memilih untuk main aman.

"Siapa bilang kau boleh bolos kerja hari ini, pokoknya kau harus tetap masuk kerja, tidak ada tapi-tapi." Jungkook menggelengkan kepalanya, lalu naik ke atas ranjang dan memeluk erat tubuh mungil Istrinya itu. Jimin yang mendapat serangan keimutan Jungkook hanya bisa tertawa pelan. Mana bisa ia marah pada Jungkook jika sikap manis Pria itu selalu membuat hatinya luluh. Jungkook memang paling pandai mengambil hati Jimin.

ADORABLE FAMILY•KOOKMIN/JIKOOK•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang