Jieun benar-benar putus asa, ia tidak tahu harus melakukan cara apa lagi untuk merebut perhatian Jungkook dari Jimin. Ayah muda itu benar-benar telah merenggut kewarasannya, Jieun rela melakukan apapun itu agar seluruh perhatian Jungkook hanya tertuju padanya .
Yoongi menghela nafas, membetulkan letak kacamatanya yang mulai merosot ke bawah, mata sipitnya menatap bergantian antara jam dinding dan juga gadia muda yang kini duduk di seberang meja kerjanya. Jieun, gadis muda itu adalah Jieun. Sebenarnya butuh perjuangan yang besar baginya untuk dapat di pertemukan dengan Yoongi, mengingat pria yang saat ini duduk di hadapannya adalah pria yang sangat pemilih, tidak sembarangan orang bisa datang dan membuat janji temu dengannya karena bagi Yoongi pertemuan di luar jam kerjanya dan juga meeting bukanlah hal penting, tidak akan ada keuntungan yang akan ia dapatkan dan lagi itu semua hanyalah membuang-buang waktunya.
"aku akan memberikanmu waktu 3 menit untuk menjelaskan maksud kedatanganmu kemari. Sebenarnya aku tidak punya banyak waktu untuk mendengar apa yang ingin kau katakan, aku juga tidak mengenalmu dengan baik dan bahkan kita tidak punya urusan sama sekali tapi karena aku masih menghargai Ayahmu jadi baiklah katakan apa maksud kedatanganmu kemari?" sudut Bibir Jieun tertarik keatas, hampir saja ia kelepasan dan berakhir menertawakan Yoongi jika saja ia tidak sadar jika saat ini ia membutuhkan bantuan pria itu.
"Apakah kau mengenal Jimin, Park Jimin?" Yoongi sempat kebingungan saat mendengar nama Jimin namun hal itu hanya berlangsung beberapa detik saja sebelum Yoongi memutuskan untuk bangkit dari kursi kebesarannya, melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap lekat wajah Jieun, memerhatikannya dengan seksama namun pada akhirnya Yoongi memilih untuk berjalan ke arah jendela dalam ruangannya.
"memangnya ada hubungan apa kau dengan Jimin. Mengapa kau ingin tahu semuanya, jangan bilang kau sedang merencanakan sesuatu padanya?" Yoongi berusaha untuk memelankan suara tawanya, khawatir jika gadis muda di depannya ini akan tersinggung.
"aku tahu, kau pasti mengenalnya, bukan?
Aku dengar kalian berdua sempat berpacaran sebelum Jungkook memutuskan untuk melamar Jimin, benar begitu?" Jieun tersenyum manis namun di dalam hatinya ia tengah mati-matian menahan diri untuk tidak menertawakan perubahan ekspresi Yoongi yang menurutnya begitu lucu. Mata sipitnya terbuka lebar, sepertinya Yoongi benar-benar terkejut mendengar apa yang baru saja Jieun katakan padanya."bagaimana kau bisa tahu semuanya. Sebenarnya apa maumu .Katakan , mengapa kau ingin tahu semua tentang Jimin. Ada hubungan apa sebenarnya di antara kalian?"
"sederhana saja, aku menginginkan suaminya menjadi milikku dan kau harus membantuku. Tidak usah khawatir, jika rencana kita ini berhasil maka aku akan meminta Ayahku untuk memberikan setengah sahamku padamu. " ucap Jieun dengan penuh bangga, Yoongi sedikit banyaknya mulai tertarik dengan tawaran Jieun namun ia sebelum itu ia harus tahu seberapa besar keuntungan yang akan ia dapatkan jika ia turut andil dalam rencana busuk wanita muda itu.
"memangnya seberapa besar keuntungan yang akan aku dapatkan. 20, 30 atau 50 persen dari keseluruhan jumlah sahammu. Jika kurang dari itu maka aku tidak tertatik, lagipula bila di lihat dari cara berpakaianmu sepertinya kau tidak memiliki pengaruh yang berarti. Bagiku kau tidak lebih dari sekedar anak manja yang mengandalkan popularitas Ayahmu, apa yang bisa di lakukan oleh gadis manja sepertimu, tidak ada bukan?"
Yoongi tertawa terbahak-bahak, hampir saja ia keluar dari ruangannya jika saja gadis itu tidak menahan tangannya.
"Katakan padaku apa saja yang kau inginkan. Aku akan mengabulkannya, apapun itu."
Yoongi menggeleng-gelengkan kepalanya, benar-benar lelah menghadapi sikap arrogant Jieun namun di sisi lainnya ia juga tertarik pada penawaran Jieun karena sepertinya gadis muda itu akan membuatnya memperoleh keuntungan yang banyak.
"baiklah, katakan apa yang harus aku lakukan?"
"dekati Jimin, buat dia terlihat buruk di mata Suaminya. Jika perlu tidurlah dengannya. Aku benar-benar tidak sabar ingin melihat seperti apa reaksi Jungkook, pokoknya apapun yang terjadi dia harus jadi milikku, Harus!"
"Selain manja ternyata dia gila juga yah." ucap Yoongi setelah Jieun meninggalkannya sendirian di dalam ruangannya.
🐥🐥🐥🐥
Jieun tersenyum manis saat melihat Jungkook sedang duduk di depan halte bus dekat kantor mereka, pria itu pulang larut malam karena hari ini ia memutuskan untuk lembur. Dengan gembira Jieun segera membuka pintu mobilnya dan berlari ke arah Jungkook.
"kau datang?"
Jieun dengan percaya dirinya langsung menjawab pertanyaan Jungkook. " tentu, tentu saja aku datang. Aku datang karena aku ingim bertemu denganmu." Jieun heran saat melihat respon yang di tunjukkan oleh Jungkook, pria itu tersenyum lebar namun pandangan matanya tidak mengarah padanya. Jieun yang penasaran seketika mengikuti arah tatapan Jungkook dan hasilnya wajah Jieun langsung berubah datar saat ia mendapati Jimin tengah berjalan ke arah mereka, merentangkan kedua tangannya . Melewati tubuh Jieun begitu saja seolah-olah wanita itu tidak ada di antara mereka.
"sayang, apakah kau sudah lama menungguku? owwhh... sepertinya Suamiku sangat kelelahan yah."
Jimin memeluk Jungkook dengan erat, memutar posisi tubuh mereka agar ia dapat melihat seperti apa reaksi Jieun.Jimin menyeringai, menatap sinis ke arah Jieun yang saat ini tengah sibuk memaki Jimin di tempatnya.
" masih ingin menantangku?" ucap Jimin tanpa suara namun dapat di tangkap dengan baik oleh Jieun melalui gerakan mulut Jimin.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORABLE FAMILY•KOOKMIN/JIKOOK•
FanfictionHighest Rank : #7 in Kookmin (25/9/20) #6 in kookmin (26/9/20) # 4 Parkjiminbts(26/9/20) Jimin dan jungkook adalah sepasang suami istri,setelah 1 tahun menikah,akhirnya mereka dikaruniai sepasang anak kembar,yang kemudian mereka beri nama jungmin da...