12. Dont Tease Me!"

3.1K 275 30
                                    




Jungkook menyesal karena sebelumnya  telah menyetujui permintaan Jieun untuk mengantar gadis itu pulang ke rumahnya, apalagi saat dalam perjalanan  wanita itu selalu saja  melakukan pendekatan padanya .

Sepertinya Jungkook telah salah  membiarkan wanita itu semobil dengannya karena kini wanita itu sibuk mencari kesempatan dalam kesempitan. Mulai dari berakting sakit kepala agar Jungkook memberi perhatian padanya sampai dengan menyentuh bagian-bagian tubuhnya.

Jungkook benar-benar risih mengingat sudah lama sekali  semenjak terakhir kali ia melakukan kontak fisik dengan seorang wanita bahkan hubungannya bersama beberapa wanita di masa lalunya tidak ada satupun yang bertahan lama, seingatnya  hubungannya yang terakhir kalinya adalah yang paling menyakitkan karena selain Jungkook di manfaatkan, wanita itu juga menyelingkuhinya. Bermain api di belakangnya dan yang lebih parahnya lagi pria itu adalah sahabatnya sendiri. Begitu menyakitkan dan Jungkook berjanji tidak akan pernah jatuh ke dalam pelukan seorang wanita lagi.

"kita sudah sampai Jieun-ssi, silahkan turun." wajah Jieun nampak cemberut, ia tidak senang karena Jungkook menganggu kegiatannya saat ini.

"bisakah kau mengantarkanku masuk ke dalam, Jungkook-ssi. kepalaku sakit sekali" Jieun berpura-pura meringis kesakitan namun karena sejak awal Jungkook telah menyadarinya maka dengan halus Jungkook pun memberikan penolakan.

"maafkan aku Jieun-ssi. Aku tidak bisa melakukannya, karena setelah kupikir-pikir bukankah seharusnya kau tidak banyak bergerak jika kepalamu sedang sakit tapi kenapa kau malah banyak bergerak seperti ini. apa jangan-jangan  kau membohongiku?" Jieun menggelengkan kepalanya, menolak persepsi buruk Jungkook terhadapnya.

"aku tidak berbohong, Jungkook-ssi. Kepalaku benar-benar sakit." Jieun masih terus berusaha untuk memperdaya Jungkook namun berharap jika pria tampan itu akan terkecoh namun nyatanya sangat sulit.

"baiklah jika kau mengatakannya seperti itu .Sekarang ayo kita periksakan keadaanmu ke dokter saja, bagaimana?"
mata Jieun membulat, ia tidak menyangka jika pria itu akan melakukan hal seperti ini.

"t-tidak, a-aku rasa hal itu tidak perlu . lihat! sekarang aku bahkan bisa bergerak bebas, aku sudah membaik Jungkook-ssi" Jieun secara tidak sadar telah mengakui kebohongannya kepada Jungkook hingga membuat pria itu menertawakannya dirinya di dalam hati, Jieun terlihat benar-benar konyol. Wajahnya panik dan itu semakin membuat wajahnya bertambah lucu.

"ah... ok, Jika kau mengatakannya seperti itu. Maka sekarang aku sudah bisa pulang kan?" dengan bodohnya Jieun pun menganggukkan kepalanya, ia langsung keluar dari mobil dan baru tersadar dari kekonyolan itu sesaat setelah Jungkook melajukan kendaraannya pergi dari tempat itu.

"arghh...dasar gadis bodoh. Bukankah niat awalmu ingin menggoda Jungkook tapi kenapa kau malah melakukan hal konyol di depannya. Benar-benar memalukan, mau di taruh di mana wajahmu ini." saking malunya Jieun bahkan sampai berlari ke dalam gedung apartemen miliknya, tidak menghiraukan semua tatapan sinis orang-orang kepadanya mengingat saat ini pakaian yang ia gunakan cukup terbuka.



💐💐💐

Sebelum  kembali ke kediamannya, Jungkook memilih untuk menyempatkan dirinya mampir di salah satu toko bunga langganannya, membelikan bunga favorit istrinya, berharap jika setelah ia memberikannya maka istrinya itu akan luluh kembali padanya.

Sang pemilik toko pun tersenyum lalu menghampiri Jungkook, wanita paruh baya itu mengenalnya karena hampir setiap bulan Jungkook datang ke tokonya dan ia hafal betul jenis bunga apa yang sering di beli oleh pria tampan itu.

"kenapa, apakah ia merajuk lagi?" Jungkook membalas pertanyaan wanita tua itu dengan satu anggukan membuat wanita yang telah berumur setengah abad itu menertawakannya.

"Aku heran, bukankah  ia seorang pria sama seperti dirimu tapi kenapa sikapnya itu mirip sekali dengan seorang wanita?" wanita tua itu terus tertawa bahkan saking terbawa suasana ia sampai memegang perutnya. Mungkin sakit karena terlalu banyak tertawa hari ini.

"bukan hanya bibi yang mempertanyakan hal itu melainkan aku juga. Aku yakin jika Bibi bertemu dengannya Bibi pasti akan mengira ia seorang wanita"  wanita tua itu terdiam di tempatnya namun hanya beberapa saat setelah itu ia kembali antusias membalas perkataan Jungkook.

"ah, aku tahu. Dia pasti sangat cantik bukan, Bibi tidak heran lagi dengan hal itu karena Bibi tahu betul seperti apa seleramu dalam memilih pasangan.'' Jungkook menggaruk belakang lehernya, benar-benar malu karena dirinya terlihat begitu transparan sehingga wanita tua yang kini ada di hadapannya bisa dengan mudah menilai dirinya bahkan terkadang membaca pikirannya sekalipun ia tak mengatakannya.

"aku ingin tahu seberapa jauh Bibi mengenal diriku, jadi ayo tebak seperti apa kriteria idamanku, hmm?" wanita tua itu tertawa di tengah kesibukannya merangkai bunga pesanan Jungkook. Setelah ia selesai dengan rangkaian bunganya ia pun menyerahkannya kepada Jungkook.

Wanita tua itu sedikit mendekatkan wajahnya ke samping telinga Jungkook, membisikkan sesuatu kepadanya.

"kau pasti sangat menyukai Pria yang montok kan? tidak hanya memiliki lekuk tubuh yang sempurna namun bokong yang indah , benar bukan?" wajah Jungkook merona, ia tidak menyangka jika tebakan wanita itu tentang dirinya benar adanya, bisa jadi selain hal ini wanita tua itu juga mengetahui hal lain tentang dirinya. Seperti, warna pakaian dalam atau bahkan ukuran kejantanannya, mungkin? oh NOOO!"

"mengapa Bibi bisa menebak semuanya dengan benar. Apakah Bibi ini seorang peramal atau sejenisnya?" wanita tua itu kembali tertawa saat melihat reaksi yang di tunjukkan oleh Jungkook. Lucu dan benar-benar menggemaskan di matanya, mirip kelinci.

"sudahlah, lebih baik kau pulang sekarang juga atau tidak istrimu akan bertambah marah"

"baiklah, kalau begitu aku pamit pulang dulu. Sampai jumpa, Bi!" wanita tua itu terus melambaikan tangannya bahkan sampai Jungkook menghilang dari balik pintu tokonya.

"benar-benar tipeku sekali. Aku jadi ingat masa mudaku dulu, aw!" jerit wanita tua itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada, berpose imut layaknya seorang gadis yang baru menginjak usia 17 tahun padahal saat ini usianya sudah menginjak 50 tahun.




TBC

ADORABLE FAMILY•KOOKMIN/JIKOOK•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang