Beruntung karena hari ini Yoongi bisa pulang lebih cepat dari hari biasanya, kebetulan pekerjaan di kantor sedang tidak banyak dan lagi ia memiliki seorang asisten dan juga sekretaris yang akan membantu menghandle urusan pekerjaannya di kantor. Dengan tempo yang pelan, Yoongi mulai mengendarai mobilnya. Rencananya sebelum pulang ke rumah ia akan singgah di supermarket untuk membeli kebutuhan dapur satu bulan kedepannya.
Setelah sampai di supermarket, Yoongi pun segera mencari tempat parkiran untuk mobilnya dan kemudian berlari ke dalam supermarket. Yoongi tidak mungkin salah mengenali orang lain karena sosok yang baru saja ia lihat tadi adalah Jimin. Yah pria bertubub mungil yang baru saja lewat di dekatnya memang benar Jimin. Saking senangnya, Yoongi langsung menghampiri Jimin, sudah lama sekali mereka berdua tidak saling berbicara. Jangankan berbicara, berdiri dalam jarak yang dekat pun tidak pernah karena Jungkook selalu mengawal Jimin kemanapun pria itu akan pergi. Yoongi tahu seberapa besar cinta Jungkook pada Jimin hingga pria itu tidak segan-segan membuang waktunya hanya untuk menemani Jimin berbelanja. Beruntung, mungkin kata itu yang cocok di sematkan pada Yoongi karena hari ini ia bisa dengan leluasa mendekati Jimin. Tidak ada Jungkook maupun Anak-anak mereka. Jimin sendirian dan ini adalah kesempatan emas bagi Yoongi untuk melancarkan aksinya, ia yakin jika pria itu belum sepenuhnya melupakan dirinya.
"Jimin?" pria itu berbalik ketika mendengar suara yang cukup familiar di telinganya . Jimin tidak mungkin lupa pemilik suara itu karena selama bertahun-tahun ia dan Yoongi pernah menjalin kedekatan. Berbagi kasih dan sayang serta berjanji untuk salinh menjaga namun nyatanya semua hal yang ia harapkan tak terwujud. Jenuh, mungkin karena efek terlalu lama berpacaran dan lagi pria itu tak kunjung meminangnya. Menjadikan Jimin satu-satunya dalam hidup Yoongi. Jimin bukan tipe orang yang penyabar, ia paling tidak suka menunggu karena itu akan membuatnya bosan.
"Yoongi?" Jimin sempat kaget namun hal itu hanya bersifat sementara karena setelah itu ia berusaha untuk mengendalikan dirinya.
"ya, ini aku. Sudah lama sekali yah kita tidak bertemu?" Yoongi tersenyum, manis sekali hingga membuat Jimin sedikit banyaknya merasa bersalah padanya. Yoongi adalah cinta pertama dalam hidupnya, lelaki pertama yang mampu membuat Jimin berdebar-debar. Yoongi pria baik namun sayangnya Jimin menyia-nyiakannya.
Yoongi mendekatinya, seperti akan mengenggam tangannya namun dengan cepat Jimin pun langsung mundur. Tidak lucu bukan jika Jungkook tiba-tiba muncul dan melihat mereka saling berpegangan tangan.
"ah...Iya, kau benar. Hmm...ngomong-ngomong apa yang sedang kau lakukan? membeli kebutuhan rumah?" Yoongi mengangguk, mempertahankan senyum lebar miliknya dan jujur hal itu masih menjadi salah satu dari sekian banyaknya daftar kelemahan Jimin. Senyuman khas milik Yoongi memang sangat menawan dan Jimin tidak ingin menyangkalinya. Baik Yoongi maupun Jungkook, mereka memiliki pesonanya masing-masing.
"ya, dan kau? apa yang kau beli?" Jimin menunduk, rona merah itu tercetak jelas di kedua pipinya. Yoongi terpesona, dari hari ke hari Jimin semakin terlihat cantik. Perawatan kulit memang nomor satu namun hal itu tidak berlaku pada Jimin karena memang pria itu sudah terlahir dengan wajah yang cantik dan juga kulit yang mulus.
"a-aku ingin membeli kebutuhan dapur juga beberapa cemilan untuk anak-anak." Jimin tersenyum saat mengatakannya, matanya berbinar hingga membuat Yoongi sepenuhnya percaya dengan bersama Jungkook Jimin jauh lebih bahagia. Namun sayangnya sisi lain dalam dirinm Yoongi membenci fakta itu, Yoongi tidak suka jika Jimin bahagia dengan Jungkook. Jimin harus kembali dengannya dan ia akan melakukan hal apa saja untuk dapat merebut hati pria itu lagi. Masa bodoh jika ia harus menjadi orang jahat karena baginya mendapatkan Jimin adalah hal yang paling membahagiakan di dalam hidupnya. Jungkook tidak perlu ada di antara mereka berdua dan Yoongi akan memastikan hal itu menjadi kenyataan. Hanya perlu menunggu, sedikit lebih sabar hingga Yoongi akan membawa kembali Jimin ke dalam pelukannya.
"aku dengar-dengar kau hamil lagi yah, selamat. Aku mengatakan hal ini dengan tulus karena aku benar-benar menyayangimu, Jimin-ah. Aku harap kau akan jauh lebih bahagia lagi dari hari ini."
Mereka berdua saling menatap satu sama lain, hening. Tidak ada yang berniat memulai percakapan."t-terima kasih." Yoongi sudah akan mengenggam tangan Jimin jika saja Jungkook tidak segera datang menghampiri mereka. Yah sepertinya pria itu kaget saat pulang kerja dan tidak mendapati istri kesayangannya itu berada di rumah.
" sayang, kau membuatku kaget. Aku pikir kau pergi kemana, ternyata kau ada di sini rupanya. Ingat, jika ingin pergi kemana-mana hubungi aku. Apa kau pikir suamimu ini tidak akan mengantarmu, begitu? dasar nakal" ucap Jungkook sambil memeluk Jimin dan menarik pelan ujung hidungnya. Yoongi? hanya bisa terdiam di tempatnya, kedua tangannya terkepal. Ia marah namun di satu sisi ia merasa tidak berhak melakukan apa yang ia inginkan. Memang benar Jungkook adalah suami Jimin tapi entah mengapa rasanya hatinya sakit saat melihat pria itu mencium Jimin di depannya. Apakah Jungkook memang mengetahui kehadirannya dan sengaja melakukan semuanya di hadapan. Ingin pamer karena nyatanya sekarang Jimin adalah miliknya dan Yoongi bukanlah siapa-siapa.
"ah, Hyung. Ternyata kau ada disini juga yah. Senang bertemu denganmu, ayo akan malam bersama di lain waktu. Kau mau kan?" Yoongi tertawa namun di dlam hatinya, menyadari betapa memprihatinkannya dirinya saat ini. Berdiri di antara dua orang yang kini berstatus sebagai sepasang suami istri.
"boleh, tentu saja boleh." Yoongi tersenyum, memaksakan wajahnya agar terlihat ramah di depan Jimin dan juga Jungkook. Sementara dua tangannya di bawah sana terkepal begitu erat hingga membuat orang lain yang melihatnya akan menebak bahwa saat ini Yoongi berniat menghajar orang yang saat ini sedang berdiri tepat di hadapannya. Yah memang benar, ia memang ingin sekali menghajar Jungkook namun ia sadar bukan itu yqng menjadi kelemahan Jungkook. Jungkook kuat dalam hal fisik namun tidak jika hal itu bersangkutan dengan Jimin karena satu-satunya menjadi kelemahan Jungkook adalah Jimin.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORABLE FAMILY•KOOKMIN/JIKOOK•
FanfictionHighest Rank : #7 in Kookmin (25/9/20) #6 in kookmin (26/9/20) # 4 Parkjiminbts(26/9/20) Jimin dan jungkook adalah sepasang suami istri,setelah 1 tahun menikah,akhirnya mereka dikaruniai sepasang anak kembar,yang kemudian mereka beri nama jungmin da...