~o0o~
Happy
Reading~o0o~
Rapat akhirnya berjalan dengan lancar kedua perusahaan itu kini menjalin kerjasama. Tak heran banyak perusahaan di luar sana yang sangat ingin menjalin hubungan baik dengan AES Company, namun sangatlah sulit.
Elvan bukanlah orang yang sembarangan menyetujui kontrak dengan kliennya, tak seberapa penting mereka menawarkan banyak hal yang mengiurkan. Pria itu hanya memilih rekan bisnis yang tak banyak mengucap janji manis dan terpenting mereka semua jujur dengan hasil kinerja yang terbukti pantas.
AES Company adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan dan pembangunan infrastruktur. Berpusat di tengah kota dengan gedung besar berpuluh-puluh lantai.
Kini Elvan sedang berada di ruangan miliknya melirik jam yang melingkar pada tangannya ternyata sudah menunjukkan waktu makan siang.
"Bima segera kemari! " seru Elvan di telefon pada sekretaris sekaligus asisten pribadinya itu.
Ruangan mereka bersebelahan hanya terhalang dinding kaca tebal. Disini kalian jangan mengira akan ada pegawai yang seperti wanita kurang belaian yang akan selalu merayu dirinya. Karena Elvan membuat peraturan tegas dan melarang keras pada para pegawai perempuan supaya tidak berpenampilan yang tak sopan.
"Iya Bos ada yang bisa saya bantu? " tanya Bima yang sudah berdiri di hadapan Elvan.
"Masih ada jadwal penting?" Elvan menyenderkan punggungnya pada kursi dengan mata tertutup merileksan tubuhnya.
Bima mengecek jadwal pada iPad yang selalu ia bawa saat bekerja. Tidak ada jadwal penting lagi hanya pengecekan data berkas-berkas saja.
"No Sir. Hanya rapat dengan Pak Dean tadi. Selebihnya hanya menandatangani dan mengecek laporan karyawan."
Elvan menghela napas lega. "Kamu saja yang urus. Ibu saya datang dan mengajak makan siang bersama. Tapi jika ada berkas laporan proyek baru kamu kirim saja lewat email. " jelas Elvan setelah siap dengan setelan jas nya.
"Baik Tuan. " jawab Bima semangat. Ya karena dirinya sangat puas jika Bos nya yang datar ini akan bertemu dengan Sang baginda Ratu. Pasti akan ditanyai dan meminta menantu juga cucu. Kenapa Bima tahu? Karena ia pernah berapa kali melihat itu.
"Kamu sepertinya sangat bahagia." decak Elvan menatap Bima kesal sebelum meninggalkan ruangan dan Sekretaris nya itu yang sedang berusaha menahan tawa.
Akhirnya Elvan sampai di restoran yang akan menjadi tempat makan siang dirinya dan sang ibu. Setelah memarkirkan mobilnya Elvan berjalan masuk ke dalam bangunan yang terlihat cukup ramai. Terlihat wanita paruh baya cantik yang berpakaian elegan mewah tengah duduk di salah satu kursi sambil melambaikan tangannya.
Pria itu langsung menghampiri wanita paruh baya itu, menyalami dan mengecup singkat pipi ibunya.
"Kamu ini kapan datang berdua sama calon mantu Mama El. " ucap Sarmitha menatap sang putra.
"Kapan-kapan, Ma. Kabar Mama gimana? " enteng Elvan tengah memilih menu.
"Ck dasar anak bandel. Mama sehat sebelum ketemu kamu. El, umur kamu sudah pantas untuk menikah dan harusnya Mama sudah mengendong cucu. Mama ada kenalan temen arisan, dia punya anak perempuan yang cantik seorang model. Pokoknya kamu harus mau ketemu dan mengenal dia lebih jauh. " ungkap Sarmitha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ganteng Om Suamiku
Random"Masih banyak urusan yang jauh lebih penting dibanding sibuk mencari kekasih." -Adithama Elvan Syahreza "Kenalin ini pacar gelap gue juga selama ini." -Aleta Queens...