Kelulusan Aleta 2

367 26 0
                                    

“Kata orang musuh itu bisa jadi teman. Teman adu jotos."

~o0o~

Happy
Reading

~o0o~


Aleta mengekori Siska sedari tadi dengan tangan yang sudah gemas sekali ingin menjambak rambut gadis itu eh tidak tau masih gadis apa tidak. Di depan mereka ada Elvan yang sedang berjalan juga menuju toilet sepertinya.

Bruk

Siska sengaja menabrakan tubuhnya pada Elvan membuat pria itu terhenti. Aleta? Menonton di salah satu tiang.

"Arrr gue cakar juga lo chili."



"Aww-"

"Kamu tidak bisa melihat jalan atau bagaimana? Saya rasa jalan ini cukup luas." cecar Elvan.

Siska cukup terkejut dibuatnya. Sial! Dirinya sudah rela jatuh seperti ini demi mendapatkan perhatian dari Elvan malah disemprot pedas.

Sedangkan Aleta tertawa puas tanpa suara dibuatnya, ternyata pria itu juga tidak menyukai spesies seperti Siska.

"Maaf tadi aku buru-buru dan sepertinya kaki ku terkilir sekali lagi maaf tuan." Ucapnya dengan raut bersalah.

Dengan menghela napas berat Elvan berjongkok hendak membantu gadis yang berpenampilan sangat tidak layak untuk gadis seusianya itu. Namun tiba-tiba suara seseorang terdengar.

"Ya ampun Siska lo kenapa bisa jatuh mengenaskan gini? Ini pasti karena hak 20 senti sialan lo ini kan." ujarnya mengambil alih tangan Siska untuk berdiri.

"A-aleta? Eh iya makasih gue cuma kurang hati-hati kok." Siska mengeram dalam hati kenapa musuhnya ini muncul tiba-tiba.

Elvan tertegun menatap gadis yang ia kenali dengan penampilan yang jauh dari biasanya. Semuanya terlihat sangat pas dan indah.

Cantik. Batinnya

"Lain kali hati-hati dong Sis, ngeyel sih lo udah bilang gue anter juga." dengan menatap Siska seolah mengejek membuat gadis itu ingin sekali menyerang namun dirinya harus bisa menahan emosinya.

"Gue ngga mau ganggu lo tadi," sambil berdesis melanjutkan aktingnya terkilir tadi.

"Duh Mas El maaf ya temen aku emang suka ngerepotin orang, dia udah sama aku kok Mas boleh pergi sekarang." senyum manis Aleta menatap Elvan.

"Ma-mas? " beo Siska.

Senyuman itu membuat Elvan merasakan gelenyar aneh dalam dirinya dan juga panggilan yang sangat lancar di ucapkan gadis itu semakin menambah ribuan kupu-kupu beterbangan di perutnya, tidak seperti saat pertama kali yang masih terdengar kaku.

Segera Elvan tersadar dari lamunannya. Karena mendengar sahutan Aleta.

"Mas El?"

"Kamu mengusir saya? "

Tidak hanya Siska yang terkejut melainkan Aleta juga mendengar itu. Kini Siska semakin yakin bahwa mereka berdua sudah saling mengenal dan ada hubungan lebih. Hatinya semakin panas.

"Bukan begitu tadi kelihatan Mas mau memenuhi 'panggilan alam' bukan? " balas Aleta santai.

Sial! Gadis ini benar-benar. Panggilan alam katanya? Ck tidak ada kata selain itu?

Elvan berdehem merileksan diri. "Ya, permisi." ujarnya kemudian berjalan dan masuk ke dalam toilet pria.

Aleta menahan tersenyum geli sambil menggelengkan kepalanya. Om gantengnya itu ternyata bisa terlihat mengemaskan juga. Kini hanya tinggal dirinya dan musuhnya.

Om Ganteng Om Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang