Pulang sekolah, Aku berkumpul di rumah Vira bersama sahabat-sahabatku.
Kami menuju rumah Vira dengan berjalan kaki selama 15 menit.
Tidak hanya kumpul, kami juga mengerjakan tugas bersama-sama disana.
"Kamu udah pulang?" Farid mengirimkan pesan padaku.
"Belum. Lagi kumpul dulu di Rumah Vira." Jawabku.
"Mau pulang jam berapa?" Tanya Farid kembali.
"Engga tau. Gimana selesainya aja." Jawabku sambil meminum pop ice yang ada di tangan kananku.
"Yaudah. Nanti kabarin ya kalo mau pulang. Nanti aku jemput." Kata Farid.
Beberapa menit setelah itu..
"Aku mau pulang sekarang." Aku mengirimkan pesan pada Farid sambil membereskan tas.
"Ouh oke Aku otw jemput kamu ya."Jawab Farid dengan cepat.
"Oke hati-hati di jalan ya." Jawabku sambil tersenyum pada ponsel.
Terdengar suara knalpot yang sangat mengganggu telinga.
Aku menggerutu dalam hati
'Ini siapa sih yang bawa motor, berisik bat. Mana suaranya makin deket lagi.'Tiba-tiba motor itu berhenti tepat di hadapanku dan membuka helm fullface nya.
"Eh..Farid. kirain siapa." Aku menyapa Farid sambil tersipu malu.
"Lama ga nunggunya? Maaf ya kalo lama." Farid meminta maaf sambil mempersilakan naik motornya.
Akupun naik motor farid dengan posisi duduk miring tanpa mengenakan helm.
Terlihat, sahabat-sahabatku sedang mengintip dari balik tebing dekat jalan.
Aku merasa jadi pusat perhatian teman-temanku dan itu membuatku tersipu malu.
Farid pun memakai helm dan tancap gas denga santai.
✨✨✨
Bel berbunyi.. Siswa-siswi berhamburan keluar sekolah. Namun Aku memutuskan untuk mengerjakan tugas kelompok di sekolah.
Teman-temanku pergi mencari makan terlebih dahulu.
Aku menitip makanan pada temanku dan memilih untuk menonton film dikelas sendirian di laptop Mala.
Terlihat Farid dan Jidan masih ada di ruangan kelas sedang memainkan handphone nya masing-masing.
Ketika Aku tengah asyik menonton film, tiba-tiba Farid dan Jidan menghampiriku dan ikut menonton bersamaku.
Selang beberapa menit, ada adegan yang tak senonoh tayang di laptop itu.
Aku menutup mata dengan kedua tanganku. Sementara Farid dan Jidan justru terus menatap tanpa kedipan.
"Ishh kamu ini. Matanya dijagaa coba!" Kataku sambil menutup mata Farid dengan tangan kananku.
"ih ih ga keliatan. Ahh kamu mah gitu, bilang ajamau. Hayooo." Jawab Farid sambil memegang tangan kananku dan menggenggamnya.
"Ih apaan si ogahhh banget wlee." Jawabku sambil tertawa melihat Farid.
"pura-pura gamau aja itumah." Jawab Farid sambil mencolek hidungku.
Tak lama dari itu, Jidan beranjak pergi keluar untuk mencari angin segar.
Dan tersisalah Aku dan Farid berdua dikelas.
"Dan. Mau kemana?"Tanya Farid sambil teriak.
"Ini berdiri di depan pintu." Jawab Jidan sambil melirik ke arah Farid.
"Bareng ya ke tempat tongkrongannya." Pinta Farid sambil menyimpan tasnya.
"Ya siapp."Jawab Jidan tanpa menoleh lagi ke belakang.
Farid duduk tepat disampingku. Entah kenapa Aku merasa canggung dan deg-degan berada disampingnya.
Aku meminjam sweater Farid untuk dijadikan alas dagu yang menempel ke meja.
Tercium sangat wangi dari sweater itu dan aku suka dengan wangi nya.
Aku menjadi salah tingkah tatkala Farid menatapku tanpa kedipan mata. Namun Aku memilih untuk berpura-pura tidak mengetahuinya.
"Aku ke tongkrongan dulu yah. Nanti kalau kamu mau pulang, kabarin aja. Harus ngabarin, oke? Jangan sampai engga." Ujar Farid sambil mengelus ubun-ubunku.
"Siap komandan." Jawabku sambil hormat dan tersenyum pada Farid.
"Yaudah ya.. Babay" Farid meninggalkanku di kelas sendirian.
"He,em. Babay." Jawabku sambil melambaikan tangan dan mengikuti jejak kaki Farid sampai pintu kelas.
Adzan ashar berkumandang, akupun memutuskan untuk pulang setelah 2 jam mengerjakan tugas kelompok.
"Aku udah selesai nih kerja kelompoknya." aku mengirimkan pesan sambil menunggu di depan gerbang.
"ouh iya. Otw kesana, tunggu ya 3 menit." Jawab Farid
"okey...tihati dijalan ya." Jawabku sambil menyimpan flashdisk di saku.
"oke siap." jawabnya.
"heyy..pas 3 menit ga nih?" Kata Farid sambil mematikan mesin motornya.
"Lebih dari 3 menit. Dapet hukumann." Jawabku sambil tertawa kecil.
"Yah... Apa nih hukumannya." Tanya Farid sambil menyimpan telapak tangannya di dagu.
"Anterin sampe rumah, jangan sampe gang." Jawabku sambil memainkan rambutnya.
"ahh.. Siap kalo itu. Gajadi masalah." Jawabnya girang.
Akupun menaiki motornya sambil memegang pinggangnya yang terselimuti oleh switer.
"alhamdulillah selamat sampai tujuan. Udah terlaksana berarti ya hukumannya?" tanya Farid sambil mematkan mesin motor tepat di depan rumahku.
"Amann. Sesuai perintah. Makasiiiii sayang. Tiati ya pulangnya." Jawabku sambil turun dari motor Farid.
"udah gitu aja nih makasi nya? Tos tangan dulu dong." Kata Farid sambil mengepalkan tangan.
'tos' tangan kita saling beradu 🤜🤛
"Aku pulang ya sayang.." Kata Farid sambil menyalakan mesin motor.
"Iyaa..hati-hati ya sayang." Jawabku sambil melambaikan tangan.
"oke.. Babayyy.." Kata Farid sambil membunyikan klakson.
Aku terdiam sambil terus melambaikan tangan.
📌 membaca Al-Quran lebih utama
📌 Tandai jika ada kesalahan mengetik (typo)
📌 Apakah kamu sudah vote cerita ini?
📌 Apakah cerita ini seru? vote jika menurutmu seru!
📌 Terimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaa Allah, Aku Datang
Teen FictionGimana perasaan kamu ketika diabaikan oleh orang yang selama ini kamu prioritaskan ? Sakit hati? Kecewa? Marah? Benci? Ya itulah yang dirasakan oleh Difa Britianty, seorang gadis tomboy yang rela meninggalkan dunia olahraganya hanya untuk seorang le...