Readers apakabarrr niiih.. udah lama yaa aku ga update .
Belum sempet bikin cerita banyak sih, ini juga curi-curi waktu hehe.. baru ada mood lagi setelah kurang lebih sebulan. karena emang bener, istiqomah dalam melakukan suatu hal itu sulit gaiss wkwk..
Yaudah kita langsung aja yu baca kelanjutan ceritanya..
Selamat membacaa readers..
Malam minggu, Aku melakukan rutinitasku yaitu latihan bulutangkis sampai jam 9 malem.
Setelah pulang latihan, Aku segera membersihkan diri dan merebahkan tubuh di tempat tidur kesayangan.
Aku meraih Handphone yang tersimpan di atas tempat tidur.
Didapatkannya pesan dari Farid.
"Kamu besok bisa ke Car Free Day (CFD) ga?" Tanya Farid sambil duduk sila di tempat tidur kesayangannya.
"Kenapa emang?" Tanyaku sinis. Karena Aku tidak pernah pergi ke CFD bersama lelaki selain bapak.
"Enggak. Nanya aja hehe. Tadinya mau ngajak ke CFD." Jawab Farid ragu.
"Ga bisa. Mau latihan fisik di stadion." Jawabku flat dan segera menutup layar handphone.
"Oh.. yaudah gapapa. Akunya juga mau ke bogor sih ada perlu." Farid menutupi kekecewaannya.
Satu jam kemudian Aku kembali membuka handphone sambil membawa potongan buah naga di piring plastik.
Aku bingung menjawab pesan dari Farid dan memutuskN untuk menghubungi Puspa.
"Pus, Difa diajak ke CFD nih besok sama si Farid." Tanyaku sambil menggigit bibir bawah.
"Terus kamu nya mau?" Tanya Puspa santai.
"Ya enggak lah. Gamau." Aku spontan menjawab dengan cepat.
"Lah kenapa?" Tanya Puspa heran.
"Mau ngapain." Jawabku singkat sambil memasukkan potongan buah ke dalam mulut.
"Padahal mau aja. Cuma jalan kaki doang kok gamau." Saran Puspa.
Seketika Akupun berpikir kembali.
'Lah iya ya. CFD kan cuma jalan kaki doang, ga macem-macem'. Aku bermonolog.
"Eh tapi iya sih bener juga. Cuma jalan doang ya ih. Yaudah deh. Thanks ya Pus dah ngasih saran wkwk." Aku berterima kasih sambil menelan buah.
"Rid, Difa besok bisa ke CFD. Latihannya juga jam 9 kok." Aku membalas whatsapp Farid yang sempat di delay.
"Serius? Kalo jadi ke CFD aku ga akan berangkat ke bogor nih." Kata Farid sambil loncat-loncat di tempat tidurnya.
"Iya. Cuma jalan kaki doang kan?" Tanyaku polos.
"Iya cuma jalan aja kok." Jawab Farid yang tak berhenti loncat-loncat lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil senyum sendiri.
"Nanti berangkatnya bareng yaa." Pinta Farid.
Aku membulatkan mata karena kaget.
"Lah Difa mah berangkatnya juga bareng mamah." Jawabku degan cepat.
"Jam berapa emang berangkatnya?" Tanya Farid.
"Jam 6 pagi udah ada di Stadion mau jogging." Jawabku sambil menyiapkan sepatu yang akan dipakai besok.
"Waduh. Meni pagi pisan. Nanti aja berangkatnya jam 8 bareng aku ya. Tar aku jemput." Pinta Farid memaksa.
"Haduh. Yaudah deh." Jawabku pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaa Allah, Aku Datang
Teen FictionGimana perasaan kamu ketika diabaikan oleh orang yang selama ini kamu prioritaskan ? Sakit hati? Kecewa? Marah? Benci? Ya itulah yang dirasakan oleh Difa Britianty, seorang gadis tomboy yang rela meninggalkan dunia olahraganya hanya untuk seorang le...