Beberapa Minggu telah berlalu. Naruto yang bosan setiap hari menghabiskan waktu dihutan akhirnya memutuskan untuk berjalan keliling desa. Meskipun mengetahui konsekuensi dari tindakannya ini, namun hal tersebut tidak mengurungkan niatnya.
Setelah lebih dari satu jam berjalan, tanpa sadar kakinya membawa Naruto ke gedung akademi ninja. Suasana diluar sini tampak sepi karena semua siswa sedang belajar didalam.
Naruto melangkah mendekati sebuah ayunan dibawah pohon lantas duduk disana sambil menatap kosong kearah gedung bercat merah itu, "aku harap bisa seperti Menma. Tapi......apa tou-san dan kaa-san akan menyetujuinya?"
"Yosh... sebaiknya aku langsung bertanya saja nanti!" Seru Naruto sambil mengepalkan tangannya ke langit
-skip-
Naruto langsung bersembunyi dibalik pohon saat melihat para siswa mulai berlarian keluar gedung. Saat kembali mengintip, tampak Menma yang baru saja muncul dari dalam langsung dijemput dua orang anbu untuk mengantarnya pulang ke rumah. Merasa keadaan sudah aman, Naruto keluar dari tempat persembunyian nya lantas menatap sedih kearah anak-anak yang sedang bermain sambil bercanda tawa
Naruto ingat betul ayahnya melarang keras ia dan Menma untuk tidak berada ditempat yang sama didepan umum. Itu karena semua orang mengetahui hanya Namikaze Menma seorang yang adalah anak hokage, sedangkan Uzumaki Naruto dianggap sebagai aib keluarga yang selalu menjadi bayangan Menma. Hal tersebut yang menyebabkan Naruto selalu memperkenalkan dirinya sebagai Menma, karena tentu saja mereka menyukai Menma dan membencinya. Akan sangat fatal akibatnya bila Menma memergoki Naruto mengikutinya ke Akademi
Sejak insiden Kyubi Naruto beberapa tahun lalu, Menma jarang keluar rumah dan lebih sering menghabiskan waktunya berlatih dengan sang ayah dihalaman. Ia hanya diperbolehkan pergi jika ada urusan penting atau mendesak seperti masuk akademi. Itupun dengan pengawalan para anbu demi keamanannya agar tidak diamuk warga. Tentu saja hal tersebut sangat menguntungkan bagi Naruto dimana ia bisa bebas berkeliaran sebagai Menma, meskipun selalu menjadi sasaran yang empuk untuk dihajar
********Setelah selesai mampir ke ichiraku, Naruto yang sedang melangkah melewati sebuah bar tanpa sengaja berpapasan dengan beberapa warga yang mabuk
"Lihat, itu dia si anak iblis!"
"Cepat tangkap dia!"
"Ayo kejar! Dia tak bersama pengawal Anbu!"
Mendengar itu, Naruto langsung berlari pergi dari sana
"Hei! Mau kemana kau!"
Setelah cukup lama kaki kecilnya terus berlari, Naruto akhirnya mulai kelelahan dan kehilangan fokus. Sial baginya, sebuah batu membuatnya tersandung hingga jatuh ke tanah
"A-am-pun ku-mohon!"
"Karna kau aku kehilangan istri dan anakku!"
"Aku akan menjadi ayah bila bukan karna kau yang membunuh istriku yang sedang hamil!"
"Kau menghancurkan pernikahanku!"
Mereka mulai menghajar Naruto dengan brutal dan tanpa ampun, sampai membuat Naruto terbatuk darah karena perutnya ditendang dengan kuat "akh...a-am-pun k-ku mo-hon!...hiks..." Pekik Naruto mulai menangis
Tiba-tiba mereka berhenti menghajarnya, hal itu membuat Naruto melirik melewati orang-orang itu. Tampak seorang anak berambut nanas sedang berdiri menatap mereka dengan pandangan malas, "Kagemane no jutsu.....berhasil!"
Terlihat disebelahnya terdapat anak lain bertubuh gempal yang sedang berdiri sambil memakan keripik kentang, "Krukk..kruukk..Apa menurutmu kita akan baik-baik saja shikamaru karena menolongnya?"
YOU ARE READING
Not Good Enough - Bad Naruto
FanfictionNaruto, bocah malang yang tidak menahu tentang apapun, terpaksa menerima kebencian semua orang didesa bahkan termasuk keluarganya sendiri yang mengacuhkan dan memperlakukan dirinya seperti hewan. Berbeda dengan Naruto, saudara kembarnya, Menma cukup...