Besoknya saat dikelas, Menma yang sedang duduk membaca dikagetkan oleh suara kegaduhan di dekat pintu masuk. Melihat Hinata yang sedang diganggu, dia kemudian menghampiri mereka
"Hentikan itu!" Tegasnya berdiri didepan Hinata
"Apa dia mengganggu kalian? Tidak kan?", "Jadi berhentilah mengganggu nya!" Ketus Menma
"Apa kau! Mau jadi sok pahlawan?"
"Kalian pengecut! Hanya berani membully gadis yang lebih lemah" Menma merentangkan tangannya
"Diamlah!"
"Sebaiknya kita pergi saja"
"Ku dengar ayahnya adalah seorang hokage"
"Bisa merepotkan nanti kalau kita berurusan dengannya!"
"Huh, ini mulai membosankan!"
"Ayo pergi kawan-kawan!"
Shikamaru yang sedari tadi tidur pun melirik kearah mereka, "Kenapa dia melakukan hal itu, Mendokusai.... Seharusnya dia sadar akan dipukuli lagi. Baka Menma!" Gumamnya
"jangan memanggilnya 'Baka'!" Sanggah Choji yang sedari tadi duduk memakan keripiknya di depan Shikamaru
"Huh? Apa?"
"Menma tidak bodoh!" Tegas Choji tanpa beralih dari tempatnya, "Seperti katamu, semua potongan Shogi itu diperlukan..."
"Apa yang kau bicarakan?" Tanya shikamaru malas, "Kau masih marah padaku karena tidak memberimu uang untuk beli cemilan?"
"Kau salah! Menma itu sama sepertimu....Jadi jangan memanggilnya 'baka', ingat itu!" Tegas Choji kembali
"Cheesh, mendokusai! Aku malas mengerti ucapanmu!" Ketus Shikamaru kembali menutup matanya
Choji merangkak dari tempat duduknya dan berdiri tepat didepan meja Shikamaru, "Kalau begitu, berhenti dekat-dekat denganku!" Ujarnya mencengkram baju anak berambut nanas itu
"Hey, hey! Apa yang kalian lakukan?" Panggil Menma, "Bukankah kalian ini berteman?", "Kenapa kalian berkelahi?" Lanjutnya menghampiri mereka
"Si gendut ini yang mulai duluan!" Ujar Shikamaru berusaha mendorong tubuh Choji menjauh
"Itu karena kau buta!" Balas Choji, "Aku tidak gendut!....A-aku senang kok jadi gendut" lanjutnya merengek
"Baiklah kalau begitu, aku akan bertaruh untuk pertarungan ini!" Ujar Menma semangat
"Apa yang kau katakan?" Tanya shikamaru bingung
"Baguslah, aku bisa beli cemilan dengan uangmu nanti" timpal Choji senang
"Apa maksudmu?" Kini giliran Menma yang menatap mereka berdua bingung. Meskipun kadang otaknya bisa sangat cerdas seperti ayahnya, Menma tetaplah mewarisi gen dari ibunya yang biasa bertingkah aneh dan bodoh saat diakademi dulu
Mereka tampak terdiam saling bertatapan beberapa saat sebelum tertawa lepas bersama
"Oii Menma!" Panggil Shikamaru setelah mereka berhenti tertawa
"Eh ada apa, Shikamaru?"
Shikamaru melirik lengan dan wajah Menma,"Luka-lukamu sudah sembuh ternyata"
Menma yang kebingungan dengan ucapan Shikamaru ikut melihat kearah lengannya yang tampak baik-baik saja
"O-oh iya, kaa-san yang merawatnya" sanggahnya cepat setelah menyadari maksud ucapan Shikamaru yang sebenarnya ditujukan untuk Naruto
YOU ARE READING
Not Good Enough - Bad Naruto
FanfictionNaruto, bocah malang yang tidak menahu tentang apapun, terpaksa menerima kebencian semua orang didesa bahkan termasuk keluarganya sendiri yang mengacuhkan dan memperlakukan dirinya seperti hewan. Berbeda dengan Naruto, saudara kembarnya, Menma cukup...