Time Skip: Boleh aku ikut?

1.5K 142 3
                                    

Tak terasa sudah 2 tahun berlalu, Naruto tampak masih tetap pada kegiatannya yang lebih senang menghabiskan waktu dihutan hingga sore. Ia juga sering bermain bersama Shikamaru dan Choji setelah mereka pulang dari akademi. Selain itu, Naruto sesekali berkeliling desa hingga malam sekedar agar bisa mampir ke Ichiraku saat kedai tersebut hampir tutup.

Akibat dari latihan yang dia lakukan setiap hari dihutan membuatnya mulai dapat dengan lincah dan tangkas menghindari kejaran para warga, meskipun kadang mereka berhasil menangkap lantas menyiksanya hingga babak belur dan membiarkannya pingsan dijalan

Tidak berbeda jauh dengan Naruto, Menma juga tampak merasa kesepian. Selain karena ia jarang punya teman diluar akademi, semua orang bersikap segan dan tidak berani mendekatinya. Saat diakademi pun, ia tidak pernah dimarahi para guru bila melakukan kesalahan. Karena hal tersebut, membuat Menma sering bertingkah konyol demi mendapat perhatian semua orang terutama teman-teman sekelasnya. Ia tidak ingin dianggap berbeda hanya karena ayahnya seorang hokage. Meskipun begitu, Menma telah sangat berkembang karena dilatih kedua orangtuanya, dia bahkan sudah menguasai taijutsu dengan baik dan mulai berlatih ninjutsu. Selain itu, lemparan senjata ninjanya juga selalu akurat

*******

Naruto yang sedang mencari jamur dihutan, tidak sengaja menemukan sebuah semak besar di dekat pohon yang sudah mati. Saat diperhatikan lagi, ternyata terdapat lubang seperti jalan masuk dengan hiasan origami berbentuk bunga menggantung disana.

Karena penasaran, Naruto pun merangkak masuk kedalam semak itu. 'tempat apa ini?' Gumamnya melihat banyak bunga kosmos dan beberapa buah boneka yang sepertinya sengaja diletakkan disana


Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki

"Ini tempat persembunyianku ino-chan- KYAAAAA!" Kaget seseorang

"S-siapa kau?!"

"Oh hey, kalian berdua. Apa kalian yang membuat semua ini?" Naruto berbalik menatap mereka

"Menma!" kaget gadis berambut pirang. "Mundur sakura-chan! Dia sama anehnya dengan Shikamaru dan Choji!" Lanjutnya menatap tidak suka kearah Naruto lantas menarik gadis lain bersurai pink agar berdiri dibelakangnya

"Hati-hati ucapanmu Ino-chan, ayahnya itu seorang hokage loh" bisik Sakura memperingatkan

Ino yang sadar ucapannya tadi lantas menatap Menma kembali sambil tersenyum kikuk, "E-eh Menma, sedang apa kau-.."

Tanpa berbicara apapun, Naruto langsung berlari keluar dan pergi ke tengah hutan

"Syukurlah dia sudah pergi..." ujar gadis pirang itu dengan napas lega.

"Omong-omong tempat ini sangat bagus sakura-chan, aku akan membantumu menghiasinya agar terlihat lebih indah" puji Ino kemudian dengan cekatan mulai menata ulang letak tangkai bunga-bunga kosmos beserta beberapa hiasan didinding juga boneka Sakura

"Emm ino-chan...Apa menurutmu, perkataan kita tadi telah melukai hatinya?"

"Aku juga mulai merasa bersalah sakura-chan....Apa sebaiknya kita mencarinya dan meminta maaf?" Pikir Ino

"Aku setuju, ayo kita pergi!" ujar Sakura langsung menarik temannya itu menyusul Naruto

"E-eh Sakura-chan, tapi kita belum selesai menata bunga-bunga itu!"

Not Good Enough - Bad NarutoWhere stories live. Discover now