Dua bulan kemudian, Naruto kembali dihajar penduduk desa di gang, salju yang mulai turun dan udara dingin tidak mengurungkan niat mereka untuk terus menyiksanya
"K-kumohon ber-hentilah menggangguku!"
"Akan ku pastikan kau mati kali ini!"
Mereka terus menghajar Naruto tanpa ampun. Suara pukulan dan gaduh yang ditimbulkan menggema dilorong itu
"Hiks...hiks...k-kumohon..." Rasa sakit yang teramat sangat ditambah udara dingin yang menusuk sampai ketulang membuat tubuh Naruto bergetar hebat dan langsung tidak sadarkan diri saat seorang menendang kepalanya
Naruto kembali tersadar saat menjelang tengah malam. "Akh...a-apa yang ter-jadi?" Gumam Naruto kecil sambil memegang kepalanya yang masih pusing.
Setelah beberapa menit berusaha, Ia pun berhasil kembali bangkit kemudian melangkah dengan tertatih pergi dari sana. Beruntung suasana pasar mulai sepi dan hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang, sehingga tidak ada warga yang akan menghajarnya lagi
Saat melewati kompleks hyuga, dia melihat seorang gadis kecil sedang tertunduk di tanah didekat sebuah lampu jalan
"Hey!" Sapa Naruto sambil melangkah mendekati gadis itu, "Apa yang kau lakukan disana, ttebayo?"
Tidak ada jawaban, gadis itu hanya menunduk sambil menangis, "Jika kau terus menangis, bagaimana aku bisa membantumu, ttebayo". Gadis itu pun melihat kearah Naruto, "A-aku-"
"Dimana rumahmu?" Tanya Naruto sambil tersenyum ramah
"A-aku t-idak ingin pulang" gadis itu menngeleng pelan
"Jangan bilang begitu. Ayo ikut denganku, ttebayo" Naruto pun menariknya pergi dari situ
Mereka pun berjalan beriringan meskipun Naruto tampak kesulitan saat melangkah "Siapa namamu?" Tanya naruto
"H-hinata" jawab gadis itu
"Aku...Menma, ttebayo" balas Naruto setelah sempat diam sesaat. Tentu saja ia berbohong, agar Hinata tidak menjauhinya jika mengetahui dirinya yang sebenarnya
Mereka pun tiba di mansion hyuga
"Rumahmu besar sekali, pasti banyak orang didalam sana yang menyayangimu" gumam Naruto menatap pintu gerbang besar didepan mereka lantas kembali menatap Hinata, "Lalu kenapa kau menangis, ttebayo?"
Hinata hanya diam sambil melirik kearah wajah naruto yang masih penuh luka dan lebam itu
"Aku..." naruto terdiam sesaat sambil menunduk, "Tidak pernah merasakan punya keluarga, tapi aku berusaha untuk tidak menangis" gumamnya
"Aku akan berusaha!" Tegasnya lantas kembali menunjukkan cengiran khasnya pada Hinata
"A-arigatou Men-ma-kun. Kau membuatku merasa lebih baik" ujar hinata sambil membungkuk
"Ya. Sampaikan salamku pada keluargamu...Dah!"Naruto pun berlari pergi dari sana
"Hinata!" Panggil seseorang menghampiri hinata
"Tou-san.." kaget hinata
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Demi dirimu banyak yang telah berkorban, kau tahu!" tegas hiashi, ayah Hinata
"A-aku" hinata menunduk
Hiashi lantas melirik kearah punggung Naruto yang semakin menjauh, "Bocah tadi, apa kau bersamanya?"
"Um" hinata mengangguk pelan
"Jangan bermain dengannya lagi!" tegas hiashi
"T-tapi-" kaget hinata
"Sekarang ayo masuk!" Perintah hiashi lantas membawa hinata masuk ke dalam mansion
2 hari kemudian,
hinata yang sedang berjalan di pinggir hutan, tiba-tiba di ganggu oleh 3 orang bocah
"Hey!", Hinata berbaik ke sumber suara
"Kau gadis hyuga kan!"
"Lihat matanya!"
"Mengerikan"
"Apa kau buta?"
Mereka pun mendorong hinata hingga terjatuh ke tanah
"Matanya seperti mata hantu saja"
"Hey kalian!" Panggil seorang menghentikan kegiatan mereka
"Apa maumu bocah monster?" Mereka berbalik menatap naruto
"Jauhi hinata-chan, ttebayo!!!" teriak naruto
"Kau berteman dengannya?"
"Dia temanku, dattebayo!!!"
"Pantas saja kalian mirip, sama-sama aneh!!"
"Kalian! Akan aku tunjukan pada kalian!", "Kagebunshin no jutsu" Naruto membuat segel tangan lantas muncul 2 bunshin miliknya namun berukuran mini
Bocah-bocah itu tertawa dan semakin mengejek Naruto. Merasa sangat kesal, dia langsung meninju salah satu anak hingga tersungkur. Melihat hal itu, kedua temannya yang lain berbalik menghajar Naruto habis-habisan, sementara Hinata masih saja menangis
Setelah 20 menit, mereka pun pergi meninggalkan naruto yang sudah tergeletak tak berdaya di tanah. Melihat itu, hinata lantas mendekati naruto dan berjongkok di samping tubuhnya
"K-kau tak apa Menma-kun?"
"S-seharusnya aku yang bertanya begitu, dattebayo", Naruto pun bangkin dan duduk disebelah Hinata
"Aku baik-baik saja. T-terima kasih Men-ma-kun"
"Syukurlah"
Pandangan hinata beralih pada syal yang sudah tersobek-sobek di leher naruto, "Tapi syalmu..."
"Tidak apa-apa, yang penting kau aman" ujar naruto sambil menunjukan senyuman manisnya
"Hinata-sama!" Panggil Ko, pengawal Hinata. "Menjauh darinya, Hinata-sama!" Ia pun menarik Hinata pergi dari sana
"T-tapi dia..." Gumam Hinata menatap Naruto yang masih duduk sambil menunduk setelah mendengar perkataan Ko
~TBContinue~
Maaf kalo kependekan part nya 🙏
YOU ARE READING
Not Good Enough - Bad Naruto
FanficNaruto, bocah malang yang tidak menahu tentang apapun, terpaksa menerima kebencian semua orang didesa bahkan termasuk keluarganya sendiri yang mengacuhkan dan memperlakukan dirinya seperti hewan. Berbeda dengan Naruto, saudara kembarnya, Menma cukup...