11. Hinata, Hyuga

1.1K 124 8
                                    

Part sebelumnya:

"Ada apa ini?!"

"Menma yang memulainya, ttebayo!"

"Karena dia, aku jadi dihukum berdiri seharian diakademi, Tou-san!"

"Aku hanya membantu mereka, ttebayo! APA ITU SALAH-..."

'Plakk!'. "Dasar anak tidak berguna! Sudah ku peringatkan untuk selalu jaga nada suaramu saat berbicara dengan orang lain. Apa kau bodoh?!!"

___________

"Um Men-ma-kun...A-ambil-lah i-ini"

"E-eh untukku? Wahh kau baik sekali, Hinata. Arigatou!"

"Hinata-chan mana punyaku?"

"A-ano, m-maaf kiba-kun aku hanya buat satu"

____________

"Pergilah bocah sialan!....Ayo Hinata-sama, saya akan mengantar anda pulang!"

"T-tapi aku ingin bermain dengan Menma-kun"

"Hiashi-sama melarang anda mendekatinya, ingat?"

"T-tapi"

"Menurut rumor yang ku dengar, hubungan klan Hyuga dan desa, terutama hokage-sama tidak begitu baik sejak insiden 'itu'"

"Hyuga kan memang salah satu klan bangsawan didesa. Tidak heran, mereka berani melarang anggota klannya mendekati anak hokage"

"Bocah bodoh, dia pikir dengan ayahnya hokage dia bisa melakukan apa saja sesuka hatinya!"

Selamat membaca
.
.
.
.
Keesokan harinya di kediaman keluarga Namikaze. Bocah bersurai kuning itu melangkah lesu memasuki ruang makan

"Selamat pagi..." Sapanya mengambil tempat didekat sang ayah yang sedang duduk membaca sebuah koran dengan tenang

"Ohayou, sayang" balas sang ibu yang muncul dari dapur sambil meletakkan sepiring onigiri di depannya

"Terima kasih" balasnya sekedar

"Apa ada sesuatu yang menggangu pikiranmu?"

"Tidak ada"

"Kata Tou-san, kau tidak fokus saat latihan kemarin"

"Itu benar, sudah dua hari ini. Kau kenapa, Menma?" Minato menutup koran, kemudian menatap bingung pada sang anak, namun tidak ada respon darinya yang memilih memainkan makanannya, bocah itu memang berubah jadi pendiam saat berada dirumah

"Hey, kau bisa ceritakan pada Kaa-san" hibur Kushina

Menma melirik sekilas, kemudian kembali menunduk. Kejadian malam itu kembali muncul dikepalanya, mengingat bagaimana Naruto dimarahi sang ayah membuatnya merasa bersalah, "Tidak. Hanya saja.... Naruto dia-..."

"Kaa-san akan pergi memarahi anak nakal itu lagi, bila itu membuatmu merasa lebih baik" potong Kushina

"Jangan! Itu bukan salah Naruto. Aku yang duluan menantangnya" jelas Menma pelan sambil menunduk. Kushina dan Minato saling bertatapan sebentar

"Omong-omong, kemarin aku lupa membawa bekalku lagi" lanjutnya mengganti topik

"Tumben sekali" timpal Minato

"Kaa-san hendak mengantarnya kemarin. Namun saat dijalan kaa-san malah bertemu Yoshino-san, ibu temanmu, Shikamaru. Kami jadi keasikan cerita hingga kaa-san kelupaan. Maaf ya, tahu sendirikan ibu-ibu kalau sudah ketemu jadi seperti apa" jelas Kushina lantas tertawa dengan raut wajah tanpa dosa

Not Good Enough - Bad NarutoWhere stories live. Discover now